Munculnya Omicron, varian baru Covid-19, mendatangkan tantangan baru bagi pekerjaan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di seluruh dunia. Pakar WHO mengatakan, penimbunan vaksin oleh negara-negara kaya yang mengakibatkan ketidaksetaraan distribusi vaksin merupakan faktor utama munculnya varian baru Covid-19 tersebut.
Peneliti senior kesehatan global Universitas Southampton Inggris Michael Head, mengatakan kepada CNN bahwa virus varian Covid-19 yang merebak luas sebelumnya muncul di kawasan yang pandeminya sangat serius dan tak terkendali, seperti kasus virus varian Alfa yang dilaporkan untuk pertama kalinya di Inggris pada bulan Desember tahun lalu dan varian Delta di India pada Februari tahun ini.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, di negara-negara berpenghasilan rendah, hanya terdapat 7,5% populasi yang divaksinasi 1 dosis ke atas. Delapan negara yang terdampak paling serius pembatasan perjalanan karena varian Omicron, tingkat vaksinasinya rata-rata sangat rendah, di antaranya 5,6% di Malawi, akan tetapi, di negara-negara berpenghasilan tinggi, terdapat 63,9% populasi yang divaksinasi sekurang-kurangnya satu dosis.
