Sebanyak 140 negara dan kawasan, 355 partai, organisasi sosial dan think tank di dunia melalui berbagai cara, menghubungi Departemen Hubungan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok pada Senin hari ini (13/12), mengumumkan “Pernyataan Bersama mengenai Penjelajahan Jalur Demokrasi secara Mandiri, Bergandengan Tangan Dorong Pembangunan Bersama”, menekankan bahwa demokrasi adalah hasil penting perkembangan peradaban politik manusia, pembangunan adalah pengejaran abadi masyarakat manusia, tidak ada sistem demokrasi dan pola pembangunan yang sesuai dengan semua negara, menentang campur tangan urusan dalam negeri negara lain atas nama demokrasi, mengimbau serta mendorong pembangunan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia dengan pedoman nilai-nilai bersama seluruh umat manusia.
Pernyataan bersama menekankan bahwa demokrasi adalah hak rakyat semua negara, bukanlah hak paten beberapa negara. Demokrasi tidaknya suatu negara harus dinilai oleh rakyatnya sendiri. Mendorong pembangunan demokrasi harus berfokus untuk terus mewujudkan harapan rakyat terhadap kehidupan yang bahagia, terus meningkatkan rasa perolehan, bahagia, dan keamanan rakyat. Semua negara dan semua bangsa di seluruh dunia harus menikmati kesempatan dan hak pembangunan yang setara, dan harus mendorong pembangunan inklusif, jangan sampai ada negara yang tertinggal.
Pernyataan bersama menyatakan bahwa demokratisasi hubungan internasional adalah tren zaman, melaksanakan multilateralisme adalah satu-satunya jalan untuk mewujudkan demokratisasi hubungan internasional. Manusia sedang menghadapi berbagai tantangan dan masalah globalisasi, maka harus membentuk tata kelola global yang lebih inklusif, sistem multilateral yang lebih efektif dan kerja sama regional yang lebih aktif, baru bisa mengatasinya secara efektif.
Pernyataan mengimbau hendaknya dibimbing oleh nilai bersama seluruh umat manusia yang damai, berkembang, adil, demokratik dan bebas, dengan sikap bertanggung jawab terhadap masa depan umat manusia, berusaha mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan manusia, agar negara dengan sistem sosial, ideologi, sejarah dan budaya serta tingkat pembangunan yang berbeda bisa menikmati manfaat bersama, hak bersama dan berbagi tanggung jawab bersama, bergandengan tangan membangun dunia yang lebih indah.
