Anggaran Militer Rekor Baru AS Adalah Ancaman Terbesar bagi Perdamaian Dunia

2021-12-31 13:26:44  

Anggaran Militer Rekor Baru AS Adalah Ancaman Terbesar bagi Perdamaian Dunia

Presiden AS baru-baru ini menandatangani RUU Otorisasi Pertahanan Nasional’ tahun fiskal 2022, dan menentukan pengeluaran pertahanan fiskal tahun baru sebanyak US$768,2 miliar, lebih banyak 5% daripada tahun fiskal sebelumnya. Majalah internet AS Slate menyatakan, meski terdapat faktor inflasi, ini pun merupakan pengeluaran militer terbanyak AS sejak Perang Dunia II.

Perang Afghanistan sudah berakhir, mengapa AS masih menentukan begitu banyak anggaran militer? Mengenai pertanyaan tersebut, Profesor Robert Reich dari Universitas California Berkeley (UCB) memberi jawabannya, yaitu “kombinasi militer dan industri”. Dia menunjukkan, AS suka berperang dan motivasi terbesarnya adalah kepentingan. Menurut statistik, kontraktor senjata AS menyumbangkan US$47 juta kepada politikus dan kegiatan politik terkait. Biaya militer AS tahun-tahun belakangan ini bertambah terus di bawah pelobian kelompok yang berkepentingan.

Kontraktor senjata dapat memanipulasi politik, ketika Pentagon dan kontraktor senjata mengupayakan keuntungan bersama, maka wajarlah pengeluaran militer yang menciptakan rekor baru itu dapat diterima baik dengan lancar oleh Kongres AS yang terpecah belah. Sedangkan legislasi “membangun kembali masa depan yang indah” yang menyejahterakan rakyat di bidang medis dan pendidikan rakyat yang didorong Presiden AS sejak ia menjabat, masih belum berhasil diterima baik setelah perdebatan selama hampir setahun di Kongres AS. Hal ini membuat publik bertanya, bagaimana AS yang berfondasikan senjata ini bisa menuju masa depan yang indah?

Anggaran Militer Rekor Baru AS Adalah Ancaman Terbesar bagi Perdamaian Dunia

Bagi dunia luar, RUU tersebut menambah kekhawatiran dunia bahwa AS akan terus mencetuskan perang.

Yang patut dicatat ialah, dalam pengeluaran pertahanan negara tahun fiskal 2022 AS, terdapat US$27,8 miliar digunakan untuk proyek senjata nuklir.

Pada 50 tahun yang lalu, Pemimpin Gerakan Hak Sipil AS Martin Luther King Jr. Menunjukkan, “sebuah negara yang bertahun-tahun membiayai pertahanan militer tapi bukan kesejahteraan rakyat sedang menghampiri kematian spiritual.” Kini, anggaran militer AS menembus rekor tertinggi dan proyek kesejahteraan rakyat terus terganggu, dan kehidupan orang biasa menjadi sangat sulit. AS seperti ini tak hanya menjadi kesedihan rakyat AS, tapi juga adalah ancaman terbesar bagi perdamaian dunia.

马宁宁