Tren Tiongkok Lariskan Produk Merek Tiongkok

Harian Asahi Shinbun Jepang belakangan ini melaporkan, ketika orang Jepang membicarakan tentang Tiongkok, mereka akan menyinggung sebuah kota, yaitu Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan. Di sana terdapat basis pembiakan panda, serta banyak restoran hot pot dan klub Mahjong. Di Chengdu, busana tradisional Dinasti Han telah menjadi mode para kaum muda. Chengdu serentak menjadi tempat suci busana Dinasti Han, dan sekarang, mode busana Dinasti Han dapat ditemukan di seluruh penjuru Tiongkok. Populernya busana Dinasti Han juga menjadi bagian dari “tren Tiongkok” yang mulai muncul pada beberapa tahun terakhir ini.

Artikel ini mengatakan, apa yang disebut sebagai “tren Tiongkok” adalah sebuah tren pemikiran bahwa produk merek Tiongkok dan budaya Tiongkok sangat trendi. Dalam proses Tiongkok bertumbuh  menjadi negara besar ekonomi, pengakuan kaum muda generasi pasca 1990-an dan pasca 2000-an sebagai konsumen utama terhadap negara dan bangsa terus meningkat, dengan dipimpin oleh mereka, semakin banyak orang mulai mendukung produk merek Tiongkok dan budaya tradisional Tiongkok. Tidak hanya busana Dinasti Han yang popular,  smartphone Huwei, Xiaomi, dan perlengkapan olahraga Anta pun ikut laris.

Artikel ini menunjukkan, di latar belakang bangkitnya kekuatan “tren Tiongkok” dan banyaknya laporan media, kebijakan pemerintah Tiongkok juga ikut menjadi pendorong.

Repelita ke-14 dan program target jangka panjang 2035 yang disusun di tahun 2021 pun dengan jelas mengajukan pelaksanaan aksi pembangunan merek Tiongkok untuk meningkatkan pengaruh dan daya saing merek Tiongkok.