“Persaingan”? Inikah Alasan AS demi Hegemoninya

2022-02-11 13:19:39  

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS baru-baru ini meratifikasi “Rancangan Undang-undang Persaingan AS 2022”,  di mana menyebut akan menjamin manufaktur, inovasi dan kekuatan ekonomi AS lebih maju daripada negara lain. Akan tetapi, RUU tersebut banyak melibatkan Tiongkok, mencoreng jalur pembangunan Tiongkok, politik dalam dan luar negeri Tiongkok serta mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok dengan isu Taiwan atau Xinjiang. Yang sangat jelas adalah bahwa RUU itu menunjukkan warna Perang Dingin dan pikiran zero-sum game yang bertujuan mengekang Tiongkok dengan alasan persaingan. Maka itu sepenuhnya adalah sebuah RUU yang bersifat hegemonis.

   Sebuah kalimat yang sedang viral di sosmed Tiongkok berbunyi: “nyalakan lampu sendiri tapi jangan padamkan lampu orang lain”. Persaingan antar negara memang hal yang normal, tapi harus dilakukan secara sehat bukannya saling menyerang atau menjadi persaingan kejam hidup atau mati. Pembangunan Tiongkok bertujuan mendatangkan kehidupan bahagia bagi rakyatnya bukan menggeserkan AS. Tiongkok tidak akan mengizinkan negara lain merampas hak pembangunannya.


   Pada hakikatnya, lawan AS justru adalah dirinya sendiri. sejumlah politikus AS yang melanggar hukum iptek dan perkembangan ekonomi selalu mengarahkan ujung tombaknya kepada Tiongkok, perbuatan ini hanya akan menyabot kerja sama kedua negara di bidang ekonomi dan perdagangan serta pendidikan dan iptek, dan pada akhirnya pasti akan merugikan kepentingan AS sendiri.

    Menurut hukum terkait AS, setelah diloloskan oleh DPR, RUU Persaingan AS 2022 akan diserahkan kepada Senat AS, kemudian ditandatangani oleh Presiden dan baru dapat resmi berlaku. AS disarankan untuk tidak selalu “mencari musuh imajiner”, hendaknya memandang pembangunan Tiongkok secara obyektif, dan segera menghentikan prosedur RUU itu. Terhadap segala tindakan yang mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok dan menyabot kepentingan Tiongkok, Tiongkok pasti akan memberikan balasan yang tegas.