Presiden Rusia dan AS Bahas Situasi Ukraina

2022-02-14 15:38:27  

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan kontak telepon dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada hari Sabtu lalu (12/02), kedua pihak bertukar pendapat mengenai situasi Ukraina.

Menurut kabar dari situs web Kepresidenan Rusia, di depan jumpa pers yang diadakan seusai kontak telepon pemimpin Rusia-AS, asisten presiden Rusia Yuri Ushakov menyatakan bahwa pembicaraan kali ini seimbang dan pragmatis. Kontak telepon ini diajukan oleh pihak AS, dan diadakan dalam keadaan pejabat-pejabat AS yang terus menggembar-gemborkan bahwa Rusia pasti akan mengagresi Ukraina, dan histeri AS sudah mencapai puncak. Asisten tersebut juga menyatakan bahwa demi menggembar-gemborkan perkataan yang menyatakan bahwa Rusia “berencana mengadakan agresi terhadap Ukraina” AS juga mengumumkan “waktu agresinya”, serta meningkatkan kekuatan militer Ukraina bersama negara-negara sekutunya.

Ushakov menyatakan, dalam kontak telepon tersebut, Putin menekankan bahwa negara-negara Barat tidak memberi tekanan yang sesungguhnya kepada Ukraina untuk mendorong Ukraina melaksanakan kewajiban yang telah ditentukan dalam Persetujuan Minsk. Dia menyatakan, Ukraina memiliki risiko militerisasi, negeri-negeri Barat dengan sengaja membantu Ukraina memperkuat kekuatan senjatanya dengan bantuan senjata modern, untuk mendorong Ukraina melakukan provokasi di kawasan Donbass dan Krimea.


Ushakov memperkenalkan bahwa Biden menyatakan bahwa meskipun AS dan Rusia adalah saingan, namun tetap harus berupaya memelihara keamanan dan stabilitas dunia, “menghindari munculnya keadaan terburuk di Ukraina di bawah situasi saat ini”. Biden membeberkan pikiran AS tentang usulan penjaminan keamanan yang diajukan Rusia sebelumnya, namun dia tidak mempertimbangkan keprihatinan pihak Rusia. Rusia akan mempertimbangkan pendirian Biden, dan merespons jawaban AS dan NATO terhadap usulan penjaminan keamanan yang diajukan Rusia.

Ushakov menyatakan pula bahwa pemimpin-pemimpin Rusia dan AS setuju untuk terus mengadakan kontak dengan berbagai tingkat mengenai semua masalah yang diajukan dalam kontak telepon tersebut.

Menurut pernyataan yang diumumkan Gedung Putih AS pada hari Sabtu (12/2) lalu, Biden menyatakan, jika Rusia “mengagresi” Ukraina dengan lebih lanjut, AS, negara-negara sekutu dan mitranya akan membalasnya dengan tegas dan “akan segera membuat Rusia membayarnya dengan harga mahal”. Biden menyatakan, AS, negara-negara sekutu dan mitranya akan melakukan perundingan penuh sebelum mengadakan kontak diplomatik dengan Rusia, sementara itu juga akan melakukan persiapan untuk keadaan lainnya.

Departemen Luar Negeri AS memperbarui saran perjalanan ke Ukraina, menginstruksikan para staf Kedutaan Besar AS untuk Ukraina untuk meninggalkan Kiev, ibu kota Ukraina, dan mendesak warga AS untuk meninggalkan Ukraina sedini mungkin.