Kemenlu Tiongkok: Aset Afghanistan di Luar Negeri Harus Dikembalikan kepada Afghanistan

2022-02-15 10:52:13  

Menanggapi Perintah Eksekutif yang ditandatangani Presiden AS untuk membagikan aset Bank Sentral Afghanistan di luar negeri yang sebelumnya dibekukan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin di depan jumpa pers hari Senin kemarin (14/2) menyatakan, aset Afghanistan di luar negeri dimiliki oleh rakyat Afghanistan, harus dikembalikan kepada Afghanistan, dan digunakan demi kesejahteraan rakyat Afghanistan. 

Dikabarkan, Presiden AS Joe Biden menandatangani Perintah Eksekutif pada hari Jumat lalu (11/2), menggunakan separuh dari 7 miliar Dolar AS aset Bank Sentral Afghanistan yang dibekukannya untuk memberikan kompensasi kepada para korban peristiwa ‘serangan teroris 11 September’, separuh lainnya akan dicantumkan dalam pendanaan yang dimanfaatkan untuk masyarakat Afghanistan. Bank Sentral Afghanistan pada tanggal 12 Februari yang lalu mengatakan, aset tersebut dimiliki oleh rakyat Afghanistan bukan pemerintah, partai atau organisasi manapun, dan harus dikembalikan kepada Bank Sentral Afghanistan. Sementara itu di Kabul, ibu kota Afghanistan terjadi unjuk rasa masyarakat yang mengecam tindakan AS tersebut. 

Ketika menjawab pertanyaan terkait, jubir Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin menunjukkan, AS secara sewenang-wenang membagikan aset Bank Sentral Afghanistan di luar negeri melalui perintah dalam negerinya, bahkan ingin memilikinya, hal ini sekali lagi mengungkapkan wajah asli hegemoninya yang disembunyikan di bawah topeng ‘berdasarkan ketertiban internasional’.

Wang Wenbin mengatakan, “AS adalah biang keladi krisis Afghanistan. Tiongkok mengimbau pihak AS untuk mawas diri dan memikul tanggung jawab internasionalnya, selekasnya mencairkan aset Afghanistan di AS serta sanksi sepihak, dengan aksi riil memberikan ganti rugi kepada rakyat Afghanistan, dan tidak lagi melakukan hal-hal yang dapat memperburuk kehidupan rakyat Afghanistan. ”