Wang Yi Beberkan Lima Butir Pendirian Tiongkok mengenai Masalah Ukraina

2022-02-26 10:46:04  

Pada hari Jumat kemarin (25/2), Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi secara terpisah mengadakan kontak telepon dengan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, Kepala Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa Josep Borrell dan Penasihat Presiden Prancis Bonne untuk bertukar pendapat mengenai situasi Ukraina. Pada kesempatan itu Wang Yi memaparkan lima butir pendirian pokok Tiongkok mengenai masalah Ukraina.

Pertama, Tiongkok dengan tegas mendukung prinsip yang menghormati kedaulatan dan integritas teritorial setiap negara, dengan sungguh-sungguh mematuhi asas tujuan Piagam PBB beserta prinsipnya. Pendirian itu adalah konsisten dan tegas, juga berlaku untuk masalah Ukraina.

Kedua, Tiongkok menganjurkan pandangan keamanan yang bersama, terpadu, kooperatif dan berkelanjutan. Tiongkok berpendapat bahwa keamanan satu negara tidak boleh berbasis pada pengorbanan keamanan negara lain. Keamanan kawasan lebih-lebih tidak boleh dijamin dengan berlandaskan pada peningkatan atau ekspansi kelompok militer. Keprihatinan keamanan semua negara harus dihormati. Dalam keadaan NATO telah melakukan lima kali ekspansi ke Timur, tuntutan absah Rusia di bidang keamanan seharusnya dipentingkan dan diselesaikan secara layak.

Ketiga, Tiongkok selalu mengikuti perkembangan masalah Ukraina, dan menyatakan keberatan hati terhadap situasi saat ini. Tugas urgen sekarang adalah semua pihak hendaknya menahan diri, mencegah situasi Ukraina terus memburuk bahkan kehilangan kontrol. Keselamatan jiwa rakyat jelata beserta harta bendanya harus diberikan penjaminan yang efektif, lebih-lebih perlu mengantisipasi terjadinya krisis kemanusiaan yang massal.

Keempat, Tiongkok mendukung semua upaya diplomatik yang menguntungkan penyelesaian krisis Ukraina secara damai. Tiongkok menyambut perundingan langsung antara Rusia dan Ukraina. Perkembangan masalah Ukraina adalah sebuah proses yang sangat rumit dan lama. Ukraina hendaknya berperan sebagai jembatan antara Barat dan Timur, dan bukannya dijadikan front perlawanan antar negara besar. Tiongkok juga mendukung Eropa dan Rusia melakukan dialog sejajar mengenai masalah keamanan Eropa, agar dapat menghasilkan mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan.

Kelima, Tiongkok berpendapat Dewan Keamanan PBB seharusnya berperan dominan dalam penyelesaian masalah Ukraina. Harus mengutamakan perdamaian dan kestabilan kawasan serta keamanan merata semua negara. Dewan Keamanan hendaknya mengambil aksi yang dapat meredakan ketegangan situasi dan bukan sebaliknya, seharusnya bermanfaat untuk mendorong penyelesaian secara diplomatik dan bukannya meningkatkan ketegangan situasi. Al hasilnya, Tiongkok selamanya tidak menyetujui Dewan Keamanan dengan mudah meluluskan resolusi yang memberikan mandat berperang atau sanksi dengan mengaktifkan Bab Ketujuh.