Tahun 2021, Citra AS sebagai “Pembela HAM” Hancur Total

2022-03-01 15:59:28  

Menurut sebuah jajak pendapat, lebih dari separuh warga AS berpendapat bahwa tahun 2021 adalah “tahun terburuk seumur hidupnya”. Suara hati para warga AS tersebut justru memperlihatkan bahwa keadaan HAM di negeri tersebut cenderung memburuk lebih lanjut.

Sejumlah data rinci dan kasus nyata “Laporan Pelanggaran HAM AS 2021” yang dirilis Tiongkok hari Senin kemarin (28/2) menyatakan bahwa catatan buruk HAM AS pada tahun 2021 sedikit pun tidak berkurang malah bertambah banyak.

Gagal melawan wabah Covid-19 adalah sebuah sindiran terbesar bagi “HAM” ala AS. Pada tahun 2021, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di AS tercatat lebih dari 34,5 juta orang, dan jumlah kasus kematian 480 ribu orang, jauh lebih tinggi dari pada tahun 2020, kedua angka itu pun masing-masing menempati urutan pertama di dunia.

Citra AS sebagai “pembela HAM” di dunia internasional pun hancur total pada tahun 2021. Di antaranya, penarikan tentara AS dari Afghanistan merupakan malapetaka “HAM ala AS”.

Tragedi Afghnistan hanyalah miniatur malapetaka HAM yang dibuat AS di negara lain dengan alasan HAM.

Lain di mulut lain di hati, para politikus AS selalu membicarakan “demokrasi” atau “HAM” di atas bibirnya, tapi hatinya selalu memikirkan kepentingan pribadinya. “HAM” yang digembar-gemborkan AS pada hakikatnya adalah “hegemoni”. Maka, di tahun 2021, dalam Sidang Dewan HAM PBB ke-48, banyak negara mengecam AS sebagai“penyabot terbesar usaha HAM dunia”.