Menjadi Tuna Daksa di Usia 26 Tahun, Mendaki Puncak Qomolangma di Usia 69 Tahun

2022-03-03 15:26:01  

Pada hari Rabu kemarin (2/3), upacara pengambilan “api perdamaian” Paralimpiade Musim Dingin Beijing digelar di Tembok Besar Badaling Beijing. Xia Boyu seorang tuna daksa pertama di Tiongkok yang sukses mendaki puncak Qomolangma ditugaskan sebagai pembawa obor pertama.


Tahun 1975, Xia Boyu yang berusia 26 tahun untuk pertama kalinya mendaki Qomolangma , tapi sayang kedua kakinya diamputasi karena membeku saat menolong rekan setimnya. Setelah diamputasi, Xia Boyu pernah putus asa terhadap kehidupannya karena seumur hidup akan duduk di kursi roda. Satu tahun kemudian, dia diberitahu bahwa setelah memasang kaki palsu dia tetap dapat hidup seperti orang biasa, juga bisa kembali mendaki gunung. Sejak saat itu, mendaki gunung Qomolangma kembali menjadi target perjuangan Xia Boyu. “Meski Qomolangma merampas kaki saya, tapi tidak menutupi kecintaan saya terhadap olahraga mendaki,” ujarnya.


Dalam kurun waktu lebih dari 40 tahun, sang “perwira tanpa kaki” ini terus menantang kesulitan, namun nasib selalu memberinya pukulan demi pukulan. Pada tahun 2014, Xia Boyu yang berusia 65 tahun untuk kedua kalinya datang ke kaki gunung Qomolangma, setiba di kamp pangkalan Qomolangma (EBC), semua aktivitas pendakian dibatalkan akibat bencana gunung yang paling serius dalam sejarah pendakian gunung di Nepal. Tahun 2015, Xia kembali lagi mencoba mendaki Qomolangma, namun dia hampir sekarat dalam gempa bumi berkekuatan 8,1 Richter di Nepal. Tahun 2016, Xia untuk keempat kalinya mencoba mendaki puncak Qomolangma t tapi terhalangi oleh cuaca terburuk pada posisi jarak 94 meter dari puncaknya. Xia akhirnya memutuskan untuk membatalkan pendakian demi keselamatan jiwa para pemandu muda. “Saya tidak mau impian pribadi saya menjadi beban orang lain, bagi saya sendiri, saya sama sekali tidak takut walaupun maut berada di puncak Qomolangma ,” ujarnya.

Empat kali percobaan dan gagal, kerap mengalami kesulitan dan bahaya, tapi dia tak pernah menyerah dan terus berjuang. Tahun 2018, Xia untuk kelima kalinya menantang puncak Qomolangma  dan akhirnya berhasil mendaki puncak Qomolangma , menjadi tuna daksa pertama di Tiongkok yang berhasil mendaki puncak Qomolangma  sekaligus merupakan tuna daksa tertua di dunia yang mendaki puncak Qomolangma. Xia yang berusia 69 tahun itu sempat berdiri di puncak dunia dengan mengandalkan kaki palsunya. “Saya hanya punya cara ini untk melawan takdir. Meskipun saya tidak memiliki kaki, tapi saya tidak pernah menyerah. Dengan mendaki puncak Qomolangma, saya ingin membuktikan diri saya sendiri, mendaki puncak Qomolangma  menjadi keyakinan saya,” demikian katak Xia.


# Pada bulan Februari 2019, Xia Boyu dianugerahi penghargaan Laureus Sporting Moment


“Berpartisipasi dalam olahraga dapat meringankan keadaan cacat dan beban keluarga kaum penyandang disabilitas, juga dapat meningkatkan kualitas kehidupan mereka,” tutur Xia. Dia berharap, penyelenggaraan Paralimpiade Musim Dingin Beijing dapat mendorong perkembangan olahraga es dan salju penyandang disabilitas Tiongkok. “Diharapkan, masyarakat dapat berpartisipasi dalam olahraga es dan salju,”ujarnya.