Tiongkok Tetap “Stabilizer” Ekonomi Dunia

2022-03-06 14:17:14  



Sidang Tahunan Kongres Rakyat Nasional (KRN) Tiongkok 2022 telah dibuka kemarin (5/3). Laporan kerja pemeirntah yang disampaikan kepada sidang tersebut telah mengumpulkan hasil pembangunan selama satu tahun yang lalu dan juga mengeluarkan pengaturan atas tugas dan kerja yang penting pada 2022.  “Stabilitas pertumbuhan   ditempatkan pada posisi cukup menonjol” dalam laporan ituMeskipun menghadapi berbagai tantangan pada 2021, tapi ekonomi Tiongkok tetap memulihkan, agregat ekonomi Tiongkok pada 2021 tercatat 114,1 triliun Yuan Renminbi, atau bertambah sekitar 3 triliun dolar AS, sebagai rekor baru dalam sejarah pembangunan ekonomi dunia.

Kini wabah masih meyebar di dunia, lingkungan luar tetap simpang siur, ekonomi Tiongkok sedang menghadapi 3 tekanakn yakni penciutan permintaan domestik, gangguan pasokan serta melemahnya ekspektasi. Di bawah latar berlakang tersbut, Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok 2022 ditargetkan sebesar 5,5%, angka ini justru dengan sepenuhnya mempertimbangkan situasi dalam dan luar negeri serta sesuai dengan keadaan nyata ekonomi Tiongkok, boleh dikatakan “stabilitas dinomorsatukan”.


Di atas dasar “satbil”, baru memiliki “ruangan” maju. Pada tahun ini Tiongkok akan terus memperluas keterbukaan terhadap luar, terus melaksanakan daftar negatif akses modal asing, mengimplementasikan status nasional perusahaan asing, terus mengoptimalkan lingkungan bisnis, lebih banyak menyerap modal asing. Sementara itu, sejalan dengan diperdalam lebih lanut “One Belt One Road”, Perjanjian Hubungan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) , kerja sama Tiongkok dan negara-negara lain akan mewujudkan lebihi banyak menang bersama.

Sebagai perekonomian terbesar kedua di dunia, sementara berupaya mewujudkan target pertumbuhan ekonomi tahun ini, Tiongkok pasti akan memberikan kontribusi lebih banyak kepada rehabiltiasi ekonomi dunia, dan terus berfungsi sebagai “stabilizer” bagi ekonomi dunia.