Strategi Besar di Balik Kata-kata Kiasan Xi Jinping

2022-03-11 13:37:42  


 

Baru-baru ini, pemimpin tertinggi Tiongkok Xi Jinping menghadiri diskusi panel Delegasi Mongolia Dalam di sela-sela Sidang KRN dan Sidang MPPR yang berlangsung di Beijing. Xi Jinping mengatakan, bangsa Tionghoa hendaknya bersatu padu ibarat biji-biji buah delima dan bersama membangun kehidupan yang indah.

Kata kiasan biji buah delima tersebut secara jelas menunjukkan betapa pentingnya persatuan antar etnis. Setiap kali menghadiri Sidang KRN dan Sidang MPPR, Xi Jinping tak akan lupa menyempatkan dirinya untuk bertemu dengan para Wakil KRN dan para Anggota MPPR untuk membahas urusan-urusan penting negara. Kata-kata mutiara dan bijak pun kerap kali diucapkan Xi Jinping saat berbicara. Ia pernah menggunakan sebuah karya lukisan kuno terkenal untuk melukiskan kehidupan indah tempat tinggal ekologis Tiongkok di era baru.



 Lukisan Rumah Gunung Fuchunshan adalah karya Huang Gongwang, pelukis terkemuka Dinasti Yuan pada 670 tahun yang lalu. Dengan teknik tinta, lukisan ini menampakkan keindahan simbiosis antara manusia dan alam yang sangat serasi. “Kita hendaknya membangun ‘lukisan Rumah Gunung Fuchunshan’ versi modern yang unik,” demikian kiasan Xi Jinping tentang cetak biru kehidupan indah ekologis rakyat Tiongkok pada era baru. Kini cita-cita luhur itu tengah berangsur-angsur menjadi kenyataan.

 

Biji-biji buah delima, lukisan Rumah Gunung Fuchunshan versi modern... di balik kiasan yang menarik itu tersimpan strategi Xi Jinping untuk memerintah negara. Mari Kita simak bersama kata-kata mutiara Xi Jinping berikut ini.

 

1.     Memukul Paku

“Harus secara konsisten menindaklanjuti pekerjaan terkait kesejahteraan rakyat, harus menjunjung semangat ‘memaku’ yakni harus bersabar dan teguh dalam melakukan sesuatu.”—Xi Jinping

Penjelasan: Semangat memukul paku—Untuk menancapkan paku, harus dipukul sepukul demi sepukul, paku baru tertancap kuat. Sepukul demi sepukul, terus dipukul pasti akan semakin kukuh. Mengumpamakan kesabaran dan keteguhan dalam proses perjuangan, dengan kata lain kita harus melakukan sesuatu secara konsisten dan sabar untuk mencapai hasil.

2.     Menyulam Bunga

“Mengelola sebuah kota harus berhati-hati dan sangat teliti ibarat menyulam bunga.”—Xi Jinping

Penjelasan: Menyulam adalah kerajinan yang sangat membutuhkan ketelitian, membutuhkan pandangan jauh dan teknik yang terampil, sejarum demi sejarum, sebenang demi sebenang, sehingga jahitannya rapat dan rapi. Xi Jinping mengibaratkan bahwa dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, harus bersikap teliti dan akurat. Hanya dengan manajemen yang telaten dan cermat, pengelolaan sebuah kota besar baru dapat ditingkatkan secara terus-menerus, sehingga perkembangan kota dapat menjadi dinamis.

 

3.     Orang-orangan Sawah

“Ada orang yang menganggap disiplin itu ibarat ‘orang-orangan sawah’, dan menanganinya dengan sikap acuh tak acuh. Namun kita justru harus memperketat kedisiplinan.”—Xi Jinping

Penjelasan: Orang-orangan di sawah tidak akan dapat menakuti burung-burung yang rakus. Dengan kiasan ini, Xi Jinping ingin memperingatkan jajaran pimpinan agar tidak memandang berbagai kedisiplinan, baik disiplin organisasi, disiplin fiskal, atau disiplin politik sebagai ‘orang-orangan sawah’, karena sikap itu akan membuat para koruptor terus merajalela sehingga pada akhirnya akan merusak citra baik partai berkuasa di hadapan masyarakat.

4.     Cermin

“Hal-hal kecil atau sepele ibarat sebuah cermin, yang mana mencerminkan kedisiplinan partai, prinsip dan watak seseorang pemimpin.”—Xi Jinping

Penjelasan: Cermin atau hal-hal kecil dapat merefleksikan etos dan budi pekerti seseorang. Watak dan moral seseorang selalu terlihat dari hal-hal kecil. Dengan ini Xi Jinping mewanti-wanti para kader dan pimpinan agar mawas diri dengan bersikap sungguh-sungguh dalam menangani hal-hal kecil, terus menjaga perilakunya dengan baik dan selalu dengan ketat mendisiplinkan diri.

5.     Kuda Kecil Menghela Pedati Besar

“Kita harus bertekad memberantas total kemiskinan absolut, tapi tidak boleh berawang-awang atau bercita-cita terlalu tinggi sehingga kewalahan memenuhi harapan masyarakat. Kuda kecil yang menarik pedati besar akan mengalami kesulitan, dan akibatnya niat yang baik akan mengalami kegagalan untuk melakukan sesuatu demi rakyat.”—Xi Jinping

Penjelasan: Kuda kecil menghela pedati besar mengumpamakan seseorang pemimpin yang terlalu percaya diri dan hendak melakukan tugas yang melebihi kemampuannya, sehingga tidak bisa membuahkan hasil yang diharapkannya. Dengan pepatah itu, Xi Jinping telah mengekspresikan pemahamannya yang mendalam tentang tugas pengentasan kemiskinan di Tiongkok, dan secara jelas menunjukkan arah bagi pekerjaan penanggulangan kemiskinan di Tiongkok.

6.     Menggerogoti Tulang Keras

“Terkait peningkatan reformasi, kita harus berani melepaskan diri dari pikiran lama dan egoisme sektoral yang menjadi halangan dewasa ini, harus berani menggerogoti tulang keras, berani menerjang arus sungai yang deras dan berbahaya.”—Xi Jinping

Penjelasan: Berani menggerogoti tulang keras diibaratkan berani menghadapi kesulitan atau tantangan berat tanpa menghindarinya, dengan kata lain harus memiliki semangat yang gigih berani.

7.     Mata, Kehidupan

“Melindungi ekosistem sama seperti melindungi mata sendiri, memperlakukan ekosistem sama seperti memperlakukan kehidupan pribadi.”—Xi Jinping

Penjelasan: Alam adalah ibu dari semua makhluk hidup. “mata” dan “kehidupan” diumpamakan sebagai ekosistem yang rawan terhadap kerusakan, dan tidak bisa dihidupkan kembali seperti nyawa. Kiasan ini mencerminkan betapa pentingnya melindungi ekosistem. Perumpamaan ini juga menjadi metafora hidup pikiran Xi Jinping tentang peradaban ekologis, menafsirkan pentingnya melestarikan ekosistem yang sama seperti melindungi umat manusia, dan memberi tahu kita bahwa membangun peradaban ekologis sama dengan menyejahterakan manusia.

8.     Pohon

“Dengan sekuat tenaga menumbangkan ‘pohon busuk’, merawat ‘pohon sakit’ dan menegakkan ‘pohon miring’, memberikan peringatan kepada para pemimpin dan kader supaya sadar dan waspada.”—Xi Jinping

Penjelasan: Menanam pohon dan membuat hutan harus berawal dari merawat pohon sejak awal agar bisa tumbuh tegak. Bagi pohon yang terserang hama harus diberikan perawatan sedini mungkin; pohon yang mati harus dicabut secara tuntas dari akarnya. Inilah hukum alam yang juga sama halnya dengan ekosistem politik. Kiasan ini melukiskan pendisiplinan PKT sebagai partai berkuasa secara menyeluruh, artinya selain mencegah munculnya masalah sejak awal, juga mengutamakan perawatan atau penanganan pasca masalah berdasarkan kedisiplinan yang ketat, agar orang-orang yang berbuat kesalahan mendapat hukuman dan diberikan kesempatan untuk ‘sembuh’.

9.     Dari Lubang Jarum Berhembus Angin Kencang

“Dari lubang jarum berhembus angin yang kencang. Harus mengintensifkan penanggulangan wabah, selalu waspada dan terus berjuang.”—Xi Jinping

Penjelasan: Dari lubang jarum berhembus angin yang kencang, artinya lubang yang sangat kecil di jendela, pada musim dingin juga dapat ditembus oleh angin dingin. Dengan kiasan ini Xi Jinping memperingatkan kita bahwa sedikit kelengahan akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Dalam penanggulangan pandemi COVID-19, Tiongkok akan selalu berhati-hati dan selalu melaksanakan protokol kesehatan yang paling ketat.

 

Para sobat, apakah di negeri Anda ada kiasan yang serupa? Kiasan-kiasan serupa juga dapat digunakan di bidang apa lagi? Berikan komentar Anda di sini.