Laboratorium Biologis AS di Ukraina Sekali Lagi Diungkapkan

2022-03-12 13:58:51  

Menurut laporan media asing, belakangan ini WHO mengusulkan agar Ukraina memusnahkan patogen berisiko tinggi yang disimpan di laboratorium kesehatan publiknya supaya tidak bocor dalam api perang dan membahayakan kesehatan publik. Berkenaan dengan rencana biologis militer yang didanai AS di wilayah Ukraina yang diungkapkan pihak militer Rusia belakangan ini, komunitas internasional bertanya-tanya apa saja yang dilakukan AS dan tidak berani diumumkan.

Menurut kabar terbaru Kementerian Pertahanan Rusia pada tanggal 10 bulan ini, ada dokumen yang menunjukkan, AS dan sekutu NATOnya mengadakan penelitian senjata biologis di wilayah Ukraina. Rusia menyebut pula, aktivitas biologis militer yang dilakukan AS di Ukraina mirip dengan pasukan 731 tentara Jepang yang mengagresi Tiongkok pada masa Perang Dunia II. Jika kabar ini dikonfirmasi, maka AS harus menjelaskannya dengan baik, apa niat sebenarnya program tersebut.

Yang lebih aneh ialah, setelah Rusia mengungkapkan fakta terkait, beberapa pejabat AS mengeluarkan pernyataan sikap yang saling bertentangan. Padahalnya, biar bagaimanapun AS menutup-nutupinya, banyak hasil penelitian dan bukti menyatakan, AS mengontrol laboratorium biologis sebanyak 300 lebih di seluruh dunia, termasuk proyek biologis militer yang diadakan di beberapa negara republik bekas Uni Soviet antara lain Ukraina. Sedangkan ketika AS mengadakan aktivitas biologis militer di Ukraina, sudah terjadi sejumlah peristiwa penyakit menular yang “abnormal” di Ukarina.

Menghadapi kesangsian rasional komunitas internasional, AS tak boleh diam saja. Sebagai negara satu-satunya yang tetap mempunyai senjata kimia di dunia  AS selama 20 tahun ini selalu menentang pembentukan mekanisme pemeriksaan multilateral Konvensi Pelarangan Senjata Kimia PBB, Ini untuk apa?

Berdasarkan pertimbangan kesehatan rakyat seluruh dunia, WHO perlu mengatur pakar internasional untuk melakukan pemeriksaan terhadap laboratorium biologis AS yang ditempatkan di berbagai negara di dunia termasuk Ukraina. AS harus memenuhi kewajiban internasionalnya dan memberi penjelasan menyeluruh dan menerima pemeriksaan multilateral.