Kemenlu Tiongkok Desak AS Segera Hentikan Aktivitas Siber yang Berbahaya

2022-03-15 16:56:21  

Menanggapi Amerika Serikat yang terus meluncurkan serangan siber terhadap Tiongkok belakangan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian di depan jumpa pers rutin yang diadakan hari Senin (14/03) kemarin mendesak pemerintah AS untuk mengambil sikap yang lebih bertanggung jawab di bidang dunia maya, dan segera menghentikan aktivitas siber yang berbahaya.

Dikabarkan, baru-baru ini, Pusat Koordinasi Tanggap Darurat Jaringan Komputer Nasional Tiongkok (CNCERT/CC) menemukan bahwa sejak akhir bulan Februari lalu, internet Tiongkok terus diserang oleh organisasi luar negeri, dengan mengontrol komputer dalam wilayah Tiongkok, mereka meluncurkan serangan siber terhadap Rusia, Ukraina dan Belarus. Melalui analisa, alamat penyerang siber tersebut kebanyakan berasal dari AS, beberapa berasal dari Jerman, Belanda dan negara lainnya, 87% target serangan mereka adalah Rusia.

Menanggapi hal tersebut, Zhao Lijian menunjukkan bahwa data-data tersebut telah membuktikan bahwa AS-lah kerajaan peretas yang sesungguhnya. Tiongkok menyatakan keprihatinan yang serius atas tindakan AS yang melakukan serangan siber terhadap negeri lain dengan menggunakan Tiongkok. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Tiongkok menjadi sasaran serangan peretasan banyak negeri. Di bawah situasi Ukraina dewasa ini, tindakan tersebut akan menyesatkan masyarakat internasional dan memberikan dampak negatif yang diakibatkan oleh penyebaran informasi palsu. Peran yang dimainkan oleh pemerintah AS dalam hal tersebut tidak jelas, sedangkan ada tidaknya hubungan antara kegiatan serupa dengan prilaku AS yang selalu memfitnah Tiongkok di bidang serangan siber juga tidak jelas.