Harga Produk Pertanian Internasional Terguncang Akibat Konflik Rusia-Ukraina

2022-03-22 15:10:32  

Konflik Rusia-Ukraina sudah berlangsung hampir satu bulan. Rusia dan Ukraina sama-sama merupakan negara pengekspor bahan pangan penting global, bagaimana pengaruh konflik mereka terhadap ketahanan bahan pangan dunia khususnya Tiongkok? 

Data Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menunjukkan, Rusia adalah negara pengekspor gandum terbesar di dunia, sedangkan Ukraina negara pengekspor gandum terbesar kelima di dunia. Volume ekspor sereal kedua negara melebihi sepertiga pasar sereal dunia. Sementara itu, volume ekspor minyak goreng hasil biji bunga matahari menduduki 52 persen. 

Sejak konflik Rusia-Ukraina terjadi, kedua negara telah mengeluarkan sejumlah larangan atau pembatasan ekspor untuk  produk gandum, jelai, jagung dan sereal lainnya. Menanggapi hal tersebut, juru bicara Biro Statistik Nasional Tiongkok Fu Linghui baru-baru ini menyatakan, harga komoditas global mengalami perubahan besar akibat konflik Rusia-Ukraina, Tiongkok berkemungkinan menghadapi tekanan inflasi impor, namun Tiongkok dapat mengantisipasi hal tersebut secara efektif.

“Harga komoditas besar internasional terguncang pada level yang tinggi akibat konflik militer Rusia-Ukraina dan ketegangan geopolitik. Dampak impor terhadap produksi dalam negeri pun tidak bisa diabaikan. Di sisi lain, berbagai tindakan penjaminan harga dalam negeri terus efektif, penyuplaian produksi industri hulu tetap akan bertambah dan bermanfaat agar harga cenderung stabil.”

Akan tetapi, bagi banyak negara dunia ketiga, untuk mengantisipasi keguncangan harga komoditas internasional akibat konflik Rusia-Ukraina bukanlah hal yang mudah. Data FAO menunjukkan, Mesir, Turki, Bangladesh dan Iran adalah negara impor gandum utama di dunia, 60 persen gandumnya diimpor dari Rusia dan Ukraina. Selain itu, Lebanon, Tunisia, Yaman, Libia dan Pakistan pun banyak mengimpor gandum dari Rusia dan Ukraina.

Jika dihitungkan berdasarkan kalori, produk sereal dan minyak  goreng yang diekspor Rusia dan Ukraina menduduki 10 persen transaksi dunia, berpengaruh cukup besar bagi penyuplaian dan kebutuhan serta harga pasar produk pertanian global. Sekjen PBB Antonio Guterres mengimbau untuk segera menghentikan perang dan kembali ke jalan penyelesaian masalah secara damai dan diplomatik. Jika tidak, dunia akan terjerumus ke dalam lebih banyak keguncangan akibat reaksi berantai peperangan