9 Tahun Diajukannya Gagasan “Hubungan Internasional Tipe Baru”: Dunia yang Tidak Damai Perlu Pentingkan Kembali Cara Berhubungan dengan Negara Lain

2022-03-23 15:24:34  


Sembilan tahun yang lalu, Presiden Xi Jinping dalam pidatonya di depan Institut Hubungan Internasional Moskow mengajukan bahwa “berbagai negara hendaknya bersama-sama mendorong pembentukan hubungan internasional tipe baru yang bekerja sama dan menang bersama sebagai intinya”. Inilah pertama kalinya Presiden Xi mengunjungi negara lain setelah terpilih menjadi pemimpin negara, juga adalah pertama kalinya gagasan “hubungan internasional tipe baru” diajukan. Setelah itu, penguraian tentang “Hhubungan internasional tipe baru” sering muncul di depan platform dunia, menjadi pendirian prinsipal dan dasar bagi Tiongkok untuk menangani hubungan internasional.

 

Pada tanggal 23 Maret 2013, Presiden Xi menyampaikan pidato berjudul “Mengkuti Arus Perkembangan Zaman, Mendorong Perdamaian dan Pembangunan Dunia”, menguraikan secara mendalam pandangan Tiongkok terhadap situasi internasional dan pendirian Tiongkok terhadap hubungan internasional, dia mengimbau berbagai negara untuk bersama-sama mendorong pembentukan hubungan internasional tipe baru yang bekerja sama dan menang bersama sebagai intinya.

 

“Arus dunia berkembang maju, menyesuaikan diri akan makmur, melawan arus akan mati. Jika ingin mengikuti langkah maju zaman ini, tidak boleh tubuhnya sudah memasuki abad ke-21 tapi otaknya masih tertinggal di zaman dulu, tertinggal di zaman kolonial, tertinggal dalam mentalitas perang dingin dan permainan zero sum. Menghadapi perubahan situasi internasional dan keinginan objektif berbagai negara yang senasib sepenanggungan, berbagai negara hendaknya bersama-sama mendorong pembentukan hubungan internasional tipe baru yang bekerja sama dan menang bersama sebagai intinya, rakyat berbagai negara hendaknya berupaya bersama memelihara perdamaian dunia dan mendorong pembangunan bersama.”

 

Saat itu Tiongkok baru mengalami reformasi dan keterbukaan selama 30 tahun lebih, kekuatan ekonominya sudah menduduki posisi kedua di dunia. Menghadapi kemampuan negara Tiongkok yang terus meningkat, ada orang yang mulai khawatir, apakah setelah berkembang besar Tiongkok akan melakukan hegemoni dan menekan negara lain? Apa yang disebut sebagai teori “ancaman Tiongkok” ini masih beredar untuk sementara. Bagaimana Tiongkok menangani hubungan dengan dunia, ini menjadi fokus perhatian masyarakat internasional.

 

Seperti apakah hubungan internasional tipe baru? Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pernah menyampaikan pernyataan berikut ini, “Jika menyimpulkannya dalam sebuah kalimat, yaitu: kerja sama untuk menggantikan perlawanan, menang bersama untuk menggantikan hegemoni, tidak akan melakukan permainan zero sum atau winner take all”.

 

Pada bulan November 2014, Presiden Xi di depan Rapat Kerja Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok mengajukan untuk hendaknya mempertahankan kerja sama dan menang bersama, mendorong pembentukan hubungan internasional tipe baru dengan bekerja sama dan menang bersama sebagai intinya, mempertahankan strategi keterbukaan yang saling menguntungkan dan menang bersama, memanifestasikan gagasan kerja sama dan menang bersama ke berbagai bidang kerja sama dengan luar negeri seperti politik, ekonomi, keamanan, dan kebudayaan.

Satu tahun kemudian, dalam sidang Majelis Umum PBB ke-70 pada tanggal 28 September 2015, Xi Jinping menyampaikan pidato penting yang berjudul ‘Bersama Membangun Mitra Kerja Sama dan Menang Bersama, Bersama Membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Manusia’, untuk pertama kalinya secara menyeluruh memaparkan konsep hubungan internasional tipe baru yang bekerja sama dan menang bersama, secara sistematis mengajukan jalur konkret untuk membangun komunitas senasib sepenanggungan manusia, menyediakan konsep baru dan prospek baru bagi perkembangan hubungan internasional.

‘Hendaknya mewarisi dan menjunjung pendirian dan prinsip Piagam PBB, membangun hubungan internasional tipe baru dengan bekerja sama dan menang bersama sebagai intinya, serta membangun komunitas senasib sepenanggungan manusia. Untuk itu, perlu berupaya membangun hubungan kemitraan yang memperlakukan satu sama lain dengan setara, saling berkonsultasi dan saling memahami; perlu membangun situasi aman yang adil dan berbagi bersama; perlu mengusahakan prospek keterbukaan dan inovasi, inklusif dan saling menguntungkan; perlu mendorong pertukaran peradaban yang mencari persamaan di tengah perbedaan; perlu membangun ekosistem yang menghormati alami dan berkembang secara hijau.’

Kongres PKT ke-19 lebih lanjut mengisi makna intern hubungan internasional tipe baru dan memberikan konsep baru bagi hubungan internasional tipe baru. Xi Jinping dalam sidang kongres PKT ke-19 menekankan, “Tiongkok akan menjunjung tinggi bendera perdamaian, pembangunan, kerja sama dan menang bersama, menaati kebijakan luar negeri yang memelihara perdamaian dunia dan mendorong perkembangan bersama, dengan teguh mengembangkan hubungan bersahabat dengan setiap negara di atas dasar lima prinsip hidup berdampingan secara damai, mendorong pembangunan hubungan internasional tipe baru yang saling menghormati, adil, bekerja sama dan menang bersama”.

Mengintegrasikan tiga prinsip saling menghormati, adil, bekerja sama dan menang bersama adalah penjelasan terbaru yang disampaikan Xi Jinping mengenai hubungan internasional tipe baru, dan telah menunjukkan arah bagi berbagai negara untuk menangani hubungan internasional dengan tepat di era baru.

Saat ini, wabah virus Corona sedang merebak di seluruh dunia, masyarakat manusia telah diubah secara mendalam. Dunia memasuki tahap keguncangan dan perubahan yang baru, perdamaian dan pembangunan sedang menghadapi tantangan serius, dunia tidak damai, juga tidak tenteram. Rakyat seluruh dunia lebih menginginkan perkembangan yang damai, imbauan terhadap keadilan atau kebenaran semakin meningkat, harapan terhadap kerja sama dan menang bersama semakin kuat.

Dalam debat umum sidang Majelis Umum PBB ke-76 yang digelar secara virtual pada tanggal 21 September 2021, Xi Jinping sekali lagi menekankan hendaknya meningkatkan solidaritas, serta mempraktikkan konsep hubungan internasional yang saling menghormati, bekerja sama dan menang bersama.

Kesuksesan sebuah negara tidak berarti kegagalan sebuah negara yang lain, dunia ini dapat sepenuhnya menerima pertumbuhan dan kemajuan bersama semua negara. Hendaknya mempertahankan dialog bukannya konfrontasi, inklusif dan bukannya eksklusif, membangun hubungan internasional tipe baru yang saling menghormati, adil, bekerja sama dan menang bersama, melukis lingkaran konsentris yang terbesar”.