Kemenlu: Tiongkok Akan Berikan Balasan Setara Jika AS Kenakan Sanksi kepada Pejabat Tiongkok dengan Alasan HAM

2022-03-23 10:47:36  

Berkaitan dengan AS yang bermaksud mengenakan sanksi kepada pejabat Tiongkok dengan alasan HAM, jubir Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin dalam jumpa pers hari Selasa kemarin (22/3) mendesak AS  untuk memandang keadaan HAM Tiongkok secara adil dan objektif, menghentikan penekanan dan pencorengan secara sengaja kepada Tiongkok, dan segera mencabut apa yang disebut sebagai sanksi terhadap pejabat Tiongkok, jika tidak, Tiongkok pasti akan memberikan balasan yang setara kepada mereka.

Dikabarkan, Menlu AS Blinken dalam pernyataannya mengatakan, AS akan mengenakan sanksi visa kepada pejabat-pejabat Tiongkok yang melanggar HAM termasuk penindasan terhadap etnis minoritas, kelompok agama dan tokoh-tokoh yang mempunyai pandangan berbeda.

Mengenai hal ini, Wang Wenbin mengatakan, pernyataan yang dikeluarkan AS tersebut penuh dengan prasangka ideologi dan kebohongan politik, memfitnah dan menodai Tiongkok serta menekan pejabat Tiongkok tanpa alasan. Tindakan AS tersebut telah melanggar hukum internasional dan patokan dasar hubungan internasional, dengan kasar mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok, Tiongkok dengan tegas menentang hal itu. Seperti apa keadaan HAM Tiongkok, rakyat Tiongkoklah yang paling berhak untuk bicara, AS tidak berhak menuding dengan sembarangan.

Wang Wenbin menyatakan, pemerintah Tiongkok berpegang teguh pada ide HAM yang mengutamakan rakyat, secara sungguh-sungguh melaksanakan prinsip konstitusi yang menghormati dan menjamin HAM, menjadikan hak hidup dan hak berkembang sebagai HAM yang penting, menyelaraskan dan meningkatkan hak semua rakyat di bidang ekonomi, politik, sosial, kebudayaan dan lingkungan, berupaya memelihara keadilan masyarakat, serta mendorong perkembangan menyeluruh manusia. Tiongkok dengan sukses menempuh sebuah jalan perkembangan HAM yang mengikuti arus sejarah dan sesuai dengan keadaan negaranya sendiri. Keadaan HAM Tiongkok sedang berada di tahap terbaik dalam sejarah, juga diakui oleh masyarakat internasional.

Wang Wenbin menunjukkan, pelanggar HAM terbesar dunia sebenarnya adalah AS sendiri. Dalam sejarahnya, AS secara sistemik dan menyeluruh telah melanggar HAM orang Indian termasuk pembantaian, pengusiran dan asimilasi dari fisik, tanah dan kebudayaan mereka, sepenuhnya telah menjadi genosida sejati. Dia mendesak AS untuk sungguh-sungguh berintrospeksi diri dan memperbaiki berbagai kejahatannya di bidang HAM.