Dubes Tiongkok Imbau Israel Hentikan Perluasan Permukiman di Wilayah Palestina yang Diduduki

Duta Besar Tiongkok di PBB Zhang Jun hari Selasa kemarin (22/3) mengimbau Israel untuk menghentikan perluasan permukimannya di wilayah Palestina yang diduduki, serta mendesak masyarakat internasional untuk terus membantu Palestina meringankan krisis keuangan.

Dalam pidatonya di pertemuan terbuka yang diselenggarakan Dewan Keamanan PBB mengenai masalah Palestina kemarin, Zhang Jun sekali lagi mengimbau Israel untuk menghentikan perluasan permukimannya berdasarkan Keputusan No.2334 Dewan Keamanan PBB, berhenti mengusir penduduk Palestina, berhenti menyingkirkan rumah-rumah penduduk Palestina, serta menyediakan kondisi kondusif bagi perkembangan komunitas Palestina di tepi barat Sungai Yordan berdasarkan Keputusan No.2334 Dewan Keamanan PBB. Dia juga menekankan bahwa pembangunan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki telah melanggar hukum internasional, merusak koherensi wilayah yang diduduki Palestina, menekan ruang kehidupan rakyat Palestina, dan mempengaruhi perwujudan prospek “solusi dua negara”. Tiongkok menyatakan keprihatinannya terhadap terus berkembangnya permukiman di wilayah yang diduduki, terus meningkatnya jumlah permukim dan semakin meningkatnya kekerasan dari para pemukim.

Zhang Jun mengatakan bahwa Tiongkok khawatir terhadap memburuknya situasi keamanan di wilayah Palestina yang diduduki belakangan ini, berduka mendalam kepada para korban kekerasan dari kedua belah pihak Palestina dan Israel, terutama korban luka dan tewas anak-anak Palestina. Dia mengatakan bahwa menjamin keamanan anak-anak dalam keadaan konflik bukanlah sebuah slogan yang kosong, tetapi adalah tanggung jawab moral yang tak dapat dihindari dan kewajiban internasional yang harus dilaksanakan. Tiongkok mengimbau untuk menyelidiki insiden kekerasan secara menyeluruh dan menuntut pertanggungjawaban.

Zhang Jun menyatakan bahwa pada bulan April mendatang akan menyambut hari raya penting kaum Muslim dan agama Yahudi. Tiongkok mengimbau pihak terkait untuk tidak melakukan kegiatan provokasi dan tidak menghasut kekerasan, bersama-sama memelihara dan menghormati status quo Yerusalem sebagai tempat suci agama, serta dengan sekuat tenaga menghindari situasi meningkat hingga tak terkendali, jangan membiarkan konflik Gaza tahun lalu terulang kembali.