NATO Hendaknya Kesampingkan Pikiran Perang Dingin secara Tuntas

Juru bicara Misi Tiongkok untuk Uni Eropa mengeluarkan komentar mengenai kecaman dan kecurigaan yang tak beralasan terhadap Tiongkok dalam pernyataan KTT NATO hari Kamis kemarin (24/03).

Juru bicara tersebut menyatakan, Tiongkok perlu memperingatkan NATO untuk mengenal pendirian konsekwan Tiongkok secara tepat dan menyeluruh, Tiongkok selalu berpendirian untuk menghormati kedaulatan, kemerdekaan dan keutuhan wilayah berbagai negara, menaati asas tujuan dan prinsip Piagam PBB.

Juru bicara tersebut menunjukkan, sebagai produk Perang Dingin dan aliansi militer terbesar di dunia, NATO berpegang pada pandangan keamanan yang lama, terus memperluas kawasan dan bidangnya, serta melakukan konfrontasi kelompok dengan metode Perang Dingin lama. Perang Dingin baru harus diwaspadai dan ditentang tegas, hal ini tidak sesuai dengan arus perkembangan sejarah, juga membelakangi harapan rakyat dunia. Jangan lupa, justru hari ini 23 tahun yang lalu, bom NATO mulai berjatuhan di bekas Republik Federal Yugoslavia, mengakibatkan ribuan orang tewas termasuk warganegara Tiongkok, dan puluhan ribu orang kehilangan tempat tingga. Pelajaran sejarah tidak boleh dilupakan. NATO hendaknya mawas diri dan mengesampingkan pikiran Perang Dingin secara tuntas, dan berdasarkan prinsip; keamanan yang tak terpisahkan mengupayakan pembentukan mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan melalui dialog dan perundingan.