Xi Jinping Lakukan Hubungan Telepon Dengan Perdana Menteri Inggris

2022-03-26 14:48:51  

Presiden Tiongkok Xi Jinping melakukan hubungan telepon dengan Perdana Menteri Inggris Johnson Jumat kemarin (25/03).

Pada kesempatan itu, Xi Jinping menunjukkan, tahun ini genap 50 tahun penjalinan hubungan diplomatik Tiongkok dan Inggris. Selama setengah abad ini, meskipun hubungan Tiongkok-Inggris pernah berliku-liku, namun pada pokoknya berkembang terus. Volume perdagangan kedua negara bertambah sampai seratus miliar dolar AS dari 300 juta dolar AS, nilai investasi dua arah naik sampai 50 miliar dolar AS dari sekitar nol. Tahun lalu volume perdagangan antara Tiongkok dan Inggris mencapai lagi rekor tertinggi, investasi Tiongkok di Inggris meningkat dua kali lipat lebih. Perusahaan modal Inggris aktif mengikuti reformasi dan keterbukaan Tiongkok. London menjadi pusat transaksi lepas pantai RMB yang terbesar di dunia. Koordinasi kedua negara di bidang pembangunan global dan perubahan iklim memberi kontribusi positif untuk menangani tantangan bersama manusia.

Xi Jinping menunjukkan, keadaan Tiongkok dan Inggris berbeda, dan jalan pembangunan pun berbeda. Kedua pihak hendaknya bertolak dari strategi dalam jangka panjang, saling menghormati, bersikap terbuka dan inklusif, meningkatkan dialog dan komunikasi, memperluas kerja sama yang saling menguntungkan. Tiongkok berseida mengadakan dialog dan kerja sama dengan Inggris dengan sikap tulus, terbuka dan inklusif, Inggris diharapkan juga memperlakukan Tiongkok dan hubungan Tiongkok Inggris dengan sikap objektif dan adil, bersama dengan Tiongkok untuk mendorong hubungan kedua negara berkembang terus.

Johnson menyatakan, hubungan Inggris dan Tiongkok sangat penting, perdagangan Inggris-Tiongkok meningkat pesat, jumlah mahasiswa Tiongkok yang memperdalam studi di Inggris lebih banyak dari pada negara Eropa mana pun, Inggris merasa bangga diri. Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Inggris dan Tiongkok mempunyai kepentingan yang sama pada banyak masalah, jadi dapat dilakukan banyak kerja sama. Inggris bersedia mengadakan dialog dengan Tiongkok secara tulus, meningkatkan komunikasi dan kerja sama, memperluas kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan, memperdalam komunikasi dan koordinasi mengenai masalah global dan masalah titik panas regional antara lain perubahan iklim dan keanekaragaman hayati.

Pemimpin kedua negara ini bertukar pendapat mengenai situasi Ukraina.

Xi Jinping menguraikan pendirian berprinsip Tiongkok, dan menekankan komunitas internasional hendaknya mendorong perundingan secara sungguh-sungguh, memberi persyaratan demi penyelesaian masalah Ukraina melalui jalur politik agar mendorong Ukraina sedini mungkin kembali ke perdamaian. Tiongkok bersedia terus memainkan peranan konstruktif untuk tujuan tersebut.