Organisasi Sosial Tiongkok Keluarkan Suara Rakyat di Dewan HAM PBB

Sidang ke-49 Dewan HAM PBB sedang berlangsung di Jenewa, Swiss. Baru-baru ini, banyak organisasi sosial Tiongkok aktif ikut serta dalam sidang secara virtual dan mengeluarkan suara rakyatnya mengenai pemajuan dan perlindungan HAM, serta pendorongan pembangunan berkelanjutan dan peningkatan pelestarian budaya etnis minoritas dalam situasi pandemi, memperoleh reaksi yang positif dan luas.

Presiden Asosiasi Rakyat Tiongkok untuk Hubungan Persahabatan dengan Luar Negeri, Lin Songtian menyatakan, Tiongkok senantiasa berpegang pada gagasan HAM dengan rakyat sebagai inti, secara sungguh-sungguh melindungi hak kelangsungan hidup dan hak kesehatan rakyat, serta berupaya agar 1,4 miliar jiwa rakyat Tiongkok hidup secara sejahtera. Negara maju terbesar di dunia sering berbicara tentang HAM kepada dunia luar, tetapi membiarkan jutaan warganya sendiri menjadi korban dalam pandemi, seperti apakah HAM di negara tersebut, jawabannya sangat jelas.

Wakil etnis Uyghur dari Asosiasi Pertukaran Luar Negeri Etnis Minoritas Tiongkok berdasarkan pengalamannya sendiri memperkenalkan keadaan perkembangan ekonomi dan sosial serta pemberantasan terorisme dan ekstremisme di Xinjiang, dengan fakta dan data membantah rumor dan kebohongan terkait Xinjiang yang dibuat oleh dunia Barat khususnya AS.

Wakil Asosiasi Pelestarian dan Perkembangan Kebudayaan Xizang (Tibet) Tiongkok serta Pusat Penelitian Tibetologi Tiongkok secara menyeluruh memperkenalkan prestasi menonjol Xizang (Tibet) di bidang-bidang pelestarian warisan budaya tak benda dan perkembangan usaha museum di Tibet.