Perundingan Rusia-Ukraina Capai Hasil, “Mesin Perang” AS Hendaknya Berhenti

2022-03-31 12:38:21  

Perundingan putaran ke-5 Rusia-Ukraina berakhir pada hari Selasa (29/3) lalu di Turki. Menurut laporan, sejumlah hasil telah dicapai dalam perundingan kali ini, di antaranya, Ukraina mengumumkan netralitas permanennya dan mengurungkan niatnya untuk bergabung dalam persekutuan militer; Rusia tidak menentang masuknya Ukraina ke Uni Eropa, dan secara bertahap mengurangi konflik dengan Ukraina; selain itu, pemimpin kedua negara mungkin akan mengadakan pertemuan. Hasil-hasil tersebut dicapai dengan susah payah melalui 5 putaran perundingan. Hal ini menunjukkan, Rusia dan Ukraina sama-sama ingin mengakhiri konflik dan ini tidak terlepas dari upaya masyarakat internasional untuk membujuk perdamaian dan mendorong pembicaraan. Konflik militer telah berlangsung lebih dari satu bulan dengan korban yang sangat besar dari kedua pihak, saat ini sudah waktunya untuk kembali ke jalur penyelesaian politik.

Perbaikan situasi Rusia-Ukraina disambut baik dunia internasional kecuali AS. Sebagai biang kerok konflik Rusia-Ukraina, AS tidak senang pada perdamaian yang dicapai Rusia dan Ukraina. Meskipun persetujuan perdamaian telah dicapai kedua pihak, AS tetap akan merepotkan Rusia.

AS di satu pihak meningkatkan sanksi terhadap Rusia, di pihak lain terus “menyerahkan pisau” ke Ukraina. Saat perundingan Rusia-Ukraina mencapai kemajuan, AS terus mengirim senjata ke Ukraina dan meningkatkan sanksi terhadap Rusia, terus melakukan adu domba. Sebagai pihak yang mendapat keuntungan dari konflik ini, AS sama sekali tidak ingin melihat perdamaian antara Rusia dan Ukraina, dan menginginkan eskalasi konflik, untuk mengekang Rusia agar dirinya dapat mengontrol Eropa. Bagi AS sebagai “mesin perang”, hegemoni adalah sumber energinya, untuk tujuan ini, AS siap mengorbankan kepentingan negara lain, termasuk negara sekutu Eropa. Sabotase AS terhadap perundingan Rusia-Ukraina membuktikan bahwa AS barulah ancaman terbesar bagi perdamaian dan keamanan dunia, pada akhirnya mereka pasti akan dihukum oleh sejarah. “Mesin perang” AS sudah waktunya diberhentikan!