Kompleks Industri Militer AS Berkongkalikong untuk Menggaet Keuntungan dari Perang

2022-04-01 12:56:01  

Konflik Militer Rusia-Ukraina telah berlangsung selama sebulan lebih, sejauh ini perang tersebut tidak hanya mengakibatkan korban tewas dan cedera prajurit dan rakyat jelata, tapi juga telah mengakibatkan jutaan orang Ukraina menjadi pengungsi. Sebagai penyebab konflik Rusia-Ukraina, Amerika Serikat (AS) terus “memberikan pisau” dari belakang, tindakan itu berkaitan dengan sifat negaranya sebagai “kompleks industri militer”. Pihak militer, industri, pemerintah dan Kongres AS bekerja sama erat sambil berkolusi dengan wadah pemikir dan media sehingga membentuk sebuah grup kepentingan, grup itu terus membuat “musuh” di seluruh dunia, menghasut konflik antar negara lainnya untuk mendapatkan keuntungan dari perang. Konflik Rusia-Ukraina justru menjadi mangsa terbaru “vampir” itu.

Setelah konflik Rusia-Ukraina terjadi, imbauan kalangan strategis AS mengenai perluasan persenjataan, pembangkitan kembali “perdamaian ala AS” itu kembali meningkat, mencoba mengintimidasi negara lain untuk mewujudkan “Pax American (perdamaian global yang dikelola AS)”. Konsep yang selalu ditawarkan oleh kalangan strategis AS itu justru menjadi “sumber” kekayaan kompleks industri militer tersebut.


Tindakan gaya “vampir” kompleks industri militer AS untuk memperoleh keuntungan dari perang itu tidak hanya mendatangkan pergolakan dunia tapi juga melahap sebagian besar kekayaan masyarakat AS. Mantan analis Pentagon, Franklin C.Spinney pernah dalam artikelnya menunjukkan, Dalam 30 tahun yang lalu, pengaruh kompleks industri militer AS cukup besar sehingga pemerintah tidak mungkin mengeluarkan kebijakan untuk memelihara perdamaian dunia, juga telah mengakibatkan perilaku parasit termasuk persaingan eksklusif dan perburuan rente kekuatan industri militer, menimbulkan korupsi, sehingga daya saing ekonomi AS menurun   tahun demi tahun. Ia mengimbau pemerintah AS  mengubah pendirian dan kebijakannya, dan secara aktif menjaga perdamaian dunia, “Pengambil kebijakan diplomatik hendaknya memandang dengan sungguh-sungguh tuntutan rasional negara lain, serta menghentikan tindakannya yang selalu memonsterisasi negara lain”.

Namun, kompleks industri militer tidak menghiraukan hal itu, mereka hanya mengupayakan kepentingannya saja, bahkan sejumlah orang di antaranya mengharapkan konflik Rusia-Ukraina berlangsung 10 tahun lagi. Yang mereka perhatikan adalah, dengan dukungan militer dan ekonomi Barat, tentara Ukraina dan tentara bayaran dari negeri asing menjatuhkan Rusia melalui perang gerilya yang berlarut-larut. Mereka sama sekali tidak menghiraukan korban tewas dan cedera rakyat Ukraina, serta kehancuran instalasi. “Sejak Konflik Rusia-Ukraina terjadi, pasti banyak orang yang sedang diam-diam merayakannya,” ujar Spinney.