Pewaris Warisan Budaya Tak Benda, Yang Changqin

2022-04-08 15:04:20  


 



“Sebatang galah bambu bisa dianyam menjadi beraneka kerajinan tangan, dapat pula ‘dianyam’ menjadi jalan menuju kesejahteraan dan kehidupan yang semakin baik dari hari ke hari.” Itulah sebuah harapan dalam lubuk hati Yang Changqin, seorang perajin sekaligus pewaris warisan budaya tak benda Provinsi Guizhou, Tiongkok.




Kota Chishui, Provinsi Guizhou di bagian barat daya Tiongkok sejak lama terkenal sebagai ‘kampung bambu Tiongkok’. Chishui terkenal karena tradisi anyaman bambunya yang sudah bersejarah lama. Setelah melalui pengolahan seperti perautan, pembelahan, penganyaman dan sebagainya, bambu akan disulap menjadi barang kesenian kerajinan tangan.



Pada tahun 1990, Yang Changqin dilahirkan di sebuah keluarga etnis Miao di Guizhou. Pada tahun 2007, Yang Changqin mendirikan sebuah pabrik anyaman bambu, di mana dia menjadikan kerajinan tangan menganyam dari warisan budaya tak benda menjadi metode untuk membangkitkan industri di pedesaan. Bersama warga sekampungnya, Yang melakukan inovasi dengan menghasilkan porselen dan perhiasan dari anyaman bambu, dan berhasil memasarkannya ke luar Guizhou. Pada tahun 2018, Yang Changqin terpilih sebagai Wakil KRN ke-13. Saat menghadiri sidang KRN di Beijing, Yang Changqin, dengan mengenakan pakaian tradisional etnis Miao, menceritakan pengalamannya berkarier sebagai perajin anyaman bambu kota Chishui. Pada tahun 2021, perusahaan milik Yang Changqin merealisasi nilai produksi hampir 20 juta Yuan. Kini semakin banyak pemuda rela kembali ke kampung halamannya untuk belajar anyaman bambu di sekolah anyaman bambu yang dibuka oleh Yang Changqin.