Tiongkok Tentang Tegas Kunjungan Pelosi ke Daerah Taiwan

2022-04-08 14:27:55  



Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian hari Kamis kemarin (7/4) sempat menyatakan penentangan tegas Tiongkok dan mengajukan persoalan serius kepada pihak Amerika Serikat (AS) seputar niat kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke daerah Taiwan.

Zhao Lijian menunjukkan bahwa, Tiongkok dengan tegas menentang berbagai bentuk hubungan resmi antara AS dan daerah Taiwan. Kongres AS merupakan bagian dari pemerintah AS, wajib mematuhi kebijakan satu Tiongkok yang dijalani oleh pemerintah AS dengan ketat. Jika Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke daerah Taiwan, hal tersebut akan dengan serius melanggar prinsip satu Tiongkok dan pasal-pasal yang dicantumkan dalam tiga komunike bersama Tiongkok-AS, dengan serius merugikan kedaulatan dan keutuhan wilayah Tiongkok, secara serius mempengaruhi dasar politik hubungan Tiongkok dan AS, dan menyampaikan sinyal salah yang serius kepada kekuatan separatis “Taiwan Merdeka”.

“Pihak AS hendaknya menaati prinsip Satu Tiongkok dan pasal-pasal yang dicantumkan di dalam tiga komunike bersama Tiongkok-AS, segera membatalkan rencana kunjungan Ketua DPR Pelosi ke daerah Taiwan, dan menghentikan hubungan resmi AS dengan daerah Taiwan, mengambil tindakan nyata melaksanakan komitmen AS untuk tidak mendukung ‘Taiwan Merdeka’. Jika pihak AS bersikeras untuk bertindak serupa, Tiongkok pasti akan mengambil tindakan yang tegas dan kuat, untuk dengan teguh menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah negara, konsekuensi apa pun yang diakibatkan dari hal tersebut semestinya ditanggung sepenuhnya oleh pihak AS,” tutur Zhao.

Dikabarkan pula bahwa pada hari Rabu kemarin (6/4), Menteri Keuangan AS Janet L. Yellen menyatakan, jika daratan Tiongkok “menginvasi” daerah Taiwan, pihak AS berkemampuan dan akan dengan teguh mengambil aksi yang sama seperti apa yang dilakukannya terhadap Rusia yang “menginvasi” Ukraina. Pada hari yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman pun melontarkan perkataan yang salah seputar masalah Taiwan.

Menanggapi hal tersebut, di depan jumpa pers kemarin Zhao Lijian menyatakan, hanya ada satu Tiongkok di dunia, daerah Taiwan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Tiongkok, masalah Taiwan adalah masalah yang ditinggalkan dari perang saudara Tiongkok. Penyelesaian masalah Taiwan melalui berbagai pendekatan adalah urusan dalam negeri Tiongkok, negara mana pun tidak berhak untuk campur tangan. Tekad rakyat Tiongkok untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Tiongkok sangat tegas. Tiongkok bersedia mengupayakan prospek penyatuan kembali secara damai dengan ketulusan terbesar dan upaya maksimal, namun Tiongkok akan tetap mempertahankan alternatif untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan, yang ditujukan kepada intervensi kekuatan eksternal dan segelintir oknum separatis “Taiwan Merdeka” dan aktivitas separatisnya.

“Dewasa ini, situasi Selat Taiwan menghadapi ketegangan putaran baru yang diakibatkan oleh pihak berkuasa daerah Taiwan yang kerap kali ingin ‘mengupayakan kemerdekaan di bawah dukungan AS’, sementara sejumlah orang di AS dengan sengaja ‘mengendalikan Tiongkok dengan menggunakan masalah Taiwan’. Pihak AS dan pihak berkuasa Taiwan saling bersekongkol, beberapa orang bahkan sengaja mengaitkan masalah Taiwan dengan Ukraina yang sebenarnya mempunyai perbedaan mendasar, mencoba menyebarkan disinformasi dan mencari keuntungan di tengah kekacauan. Tindakan tersebut sebenarnya bermain api, barang siapa yang mencoba bermain api pasti akan membakar diri sendiri,” ujar Zhao.