Lihatlah dengan Jelas! Merekalah Pembuat Racun

2022-04-12 15:50:05  

Sejak bentrokan Rusia dan Ukraina tercetus, selain keadaan perang kedua pihak, laboratorium biologis AS yang didirikan di Ukraina juga menjadi fokus perhatian berbagai pihak. Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan dokumen yang diperoleh dari personel laboratorium biologis Ukraina pada bulan Maret lalu, mengungkapkan penelitian senjata biologis yang diadakan oleh AS dan sekutu NATO di Ukraina. Penelitian ini mencakup flu H5N1 dan virus Newcastle dengan tingkat kematiannya terhadap manusia mencapai 50%.


Yang lebih mencurigakan adalah, menghadapi tudingan Rusia, sikap pejabat AS saling bertentangan, dan AS dengan terburu-buru  memusnahkan jejak penelitian terkait, sementara mengeluarkan perintah darurat kepada laboratorium Ukraina untuk memusnahkan dan memindahkan patogen yang berbahaya.

Sebenarnya, laboratorium biologis AS di Ukraina adalah bagian kecil dari jaringan laboratorium biologis AS di seluruh dunia. Menurut data yang diumumkan AS, AS mengontrol 336 laboratorium biologis di 30 negara di seluruh dunia. Laboratorium adalah bagian dalam apa yang disebutnya ‘rencana koordinasi biologis’, didanai dan dikendalikan oleh Pentagon secara langsung dan kebanyakan terletak di negara-negara CIS, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Afrika.



Di satu sisi, AS menyebarkan racun biologis melalui kerja sama dengan negara lain. Di sisi lain, AS membuat kekacauan dengan mengekspor ideologinya. Sarjana diplomatik AS William Blumm dalam buku yang berjudul ‘Democracy, the Truth About US Foreign Policy, and Everything Else’ menunjukkan, ekspansi AS berhubungan erat dengan ekspor demokrasi. Dalam jangka panjang, ekspor demokrasi menjadi merek khas kebijakan AS terhadap dunia luar, dan sejarah gelapnya sudah tak terhitung.

Untuk memperkokoh hegemoni globalnya, dan untuk memasyarakatkan nilai universal termasuk demokrasi dan kebebasannya yang munafik, AS melakukan apa saja yang dapat ia lakukan. Dalam waktu 20 tahun, apa yang disebutnya revolusi berwarna terjadi berturut-turut, Departeman Luar Negeri AS secara terbuka mengakui telah memainkan perananannya.



Negara-negara yang menerima impor demokrasi dari AS tiada satu pun yang merealisasi kestabilan dan kemakmuran, malah terperosok dalam   unjuk rasa, pergantian pemerintahan, dan kemunduran ekonomi.

Melihat lagi Ukraina yang menderita revolusi berwarna. Dalam sebuah laporan penelitian terhadap 12 negara Eropa dan Asia termasuk Ukraina dan Belarus, PDB Ukraina menduduki urutan kedua pada tahun 1992, sedangkan pada tahun 2018, data menunjukkan bahwa Ukraina telah menjadi negara termiskin di Eropa.

Pikiran perang sudah berakar mendalam dalam gena AS, ketika pembuat racun ini cemas akan kebangkitan kolektif negara-negara berkembang, dia akan mempertahankan kepentingan hegemoninya di atas keguncangan, pertumpuhan darah dan kesengsaraan rakyat negara-negara  lain.