Jepang harus Pencet Tombol Stop Pembuangan Air Limbah Nuklir ke Laut

2022-04-13 12:27:04  

Satu tahun yang lalu, pemerintah Jepang mengumumkan akan membuang air limbah Pusat Pembangkit Tenaga Nuklir (PLTN) Fukusima ke laut. Baru-baru ini tanpa peduli kritikan masyarakat internasional dan protes 180 ribu lebih warga Jepang, Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo (TEPCO) bersikeras berencana membangun lubang pembuangan air limbah nuklir pada pertengahan Apirl ini. Menurut laporan media Jepang, kini sebagian proyek konstruksi di atas bumi telah berakhir, pekerjaan tahap selanjutnya sedang dilakukan, diperkirakan pembuangan air limbah nuklir akan dimulai secara resmi dari musim semi 2023.

Menurut jajak pendapat Harian Yomiuri Shinbun, separoh lebih warga Jepang lebih-lebih para ahli menentang pembungan air limbah PLTN Fukusima ke laut. Ketua Asosiasi Perikanan Jepang pada minggu lalu sekali lagi menegaskan pendiriannya “dengan tegas menentang pembuangan air limbah PLTN Fukusima ke laut”.

Sebabnya, dari pertimbangan sudut ekonomi, pemerintah Jepang berpendapat bahwa pembuangan air limbah nuklir ke laut selain dapat menghemat biaya,tekniknya juga sangat mudah. Di sisi lain, Amerika secara terbuka mendukung keputusan Jepang itu berdasarkan kepentingannya sendiri. Hal ini juga memberanikan Jepang tanpa ragu-ragu bersikeras mengambil rencana “pembuangan ke laut saja”.


Menurut Konvensi Hukum Maritim PBB, setiap negara wajib melindungi dan melestarikan lingkungan laut dengan memikul tanggung-jawab berdasarkan hukum internasional. Dalam keadaan belum melakukan upaya maksimal, tidak mengumukan informasi terkait secara menyeluruh dan terbuka dan tidak melakukan negosiasi dengan negara tetangga dan organisasi internasional, Jepang memutuskan untuk membuang air limbah nuklilr ke laut berdasarkan kepentingannya sendiri,   dan ini sangat tidak bertanggung jawab.

Bum  adalah kampung halaman bersama segenap manusia. Demi   keturunan kita, Jepang harus segera mencabut rencana pembungan air limbah nuklir ke laut, harus melakukan evaluasi terhadap semua rencana pemerosesan air limbah nuklir barulah mengambil keputusan. Jepang harus memberikan sebuah jawaban yang layak kepada warga jepang maupun masyarakat internasional, dan segera memecet tombol stop pembuangan air limbah nuklir ke laut.