Kemenlu Tiongkok: Dunia Tak Boleh Terima Dampak Sanksi Sepihak AS

2022-04-14 15:00:37  

Menanggapi masalah ketahanan pangan global akibat sanksi sepihak yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya terhadap Rusia, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian di depan jumpa pers rutin hari Rabu kemarin (13/4) menunjukkan bahwa sanksi yang dilakukan secara keseluruhan tersebut tidak hanya mengakibatkan kerugian baru yang tak dapat diperbaiki, namun juga akan mempengaruhi sistem ekonomi dunia saat ini dan merusak hasil kerja sama ekonomi internasional yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Hal ini tidak adil dan tidak rasional, melanggar etika moral internasional dan keinginan masyarakat global. 

Baru-baru ini, meloncatnya harga bahan pangan akibat krisis Ukraina dan ketahanan pangan menjadi fokus perhatian masyarakat internasional. Menanggapi hal itu, Zhao Lijian menyatakan, setelah konflik Rusia-Ukraina terjadi, AS dan sekutunya terus mengenakan sanksi sepihak terhadap Rusia, namun sanksi tersebut tidak menyelesaikan masalah apapun, malah memperburuk situasi ekonomi dunia yang sebelumnya tidak optimis. Presiden AS terpaksa mengakui bahwa sejumlah negara menderita tekanan yang besar akibat sanksinya terhadap Rusia, sehingga kekurangan pangan menjadi hal yang realistis. 

Zhao Lijian menunjukkan, “Menangani masalah utama kawasan, tidak hanya terdapat dua pilihan yaitu peperangan dan sanksi, dialog dan perundingan barulah jalan keluarnya, juga cara yang paling sesuai dengan kepentingan berbagai pihak. Masyarakat internasional hendaknya terus mendorong perundingan Rusia-Ukraina dan menciptakan kondisi untuk penyelesaian masalah secara politik. AS sebagai biang kerok krisis Ukraina seharusnya mawas diri dan mengoreksi kesalahannya sendiri, berupaya mendukung perundingan perdamaian, bukannya memperburuk situasi. ”