Kemenlu Desak AS Berikan Penjelasan atas Aktivitas Biomiliternya

2022-04-15 14:56:52  





Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova belakangan ini menyatakan bahwa kabar terkait Rusia menggunakan senjata kimia tidak berdasar, bertujuan membelokkan perhatian komunitas internasional terhadap laboratorium biologi di Ukraina.

Mengenai hal ini, dalam jumpa pers hari Kamis kemarin(14/4), jubir Kemenlu Tiongkok Zhao Lijian menyatakan, dirinya telah memperhatikan pernyataan Zakharova tersebut, sejauh ini, AS masih belum memberikan penjelasan yang dapat meyakinkan orang-orang terhadap aksi biomiliternya. Menyelesaikan isu-isu yang menjadi perhatian melalui konsultasi dan kerja sama pada dasarnya adalah tuntutan dari Konvensi Perlarangan Senjata Biologi (BWC), AS tidak berhak menghindarinya. Sejauh ini sikap AS memiliki banyak ketidakjelasan bahkan pertentangan, hal ini membuat komunitas internasional semakin ragu dan khawatir.



Zhao Lijian mengatakan, misalnya, berapa banyak fasilitas biologi AS di seluruh dunia? Berapa banyak sampel biologi yang diangkutnya dari Ukraina? Untuk apa? Informasi sensitif apa yang tidak boleh diumumkan oleh Ukraina menurut persetujuan? Apakah AS mengadakan riset berbahaya yang dilarang di dalam negerinya di luar negeri?



Zhao Lijian menyatakan, selain itu di satu sisi, AS sebagai negara penyimpan perjanjian memperingati genap 50 tahun penandatanganan Konvensi Pelarangan Senjata Biologi, memprakarsai peningkatan mekanisme perjanjian, di sisi lain AS terus mengabaikan imbauan dari komunitas internasional dalam konferensi perjanjian yang ditutup pada pekan ini.



Zhao Lijian pada akhirnya mengatakan, mengapa AS menentang penghidupan kembali perundingan multilateral yang bertujuan membentuk mekanisme verifikasi Konvensi Pelarangan Senjata Biologi secara sepihak? Tindakannya tersebut mana mungkin mendapat kepercayaan dari komunitas internasional? Mana mungkin memulihkan keyakinan komunitas internasional terhadap AS yang dapat menaati perjanjian? AS harus menjadi teladan yang baik di bidang ketaatan terhadap perjanjian, dan bukannya pengecualian. Tiongkok kembali mendesak AS untuk memberikan penjelasan yang menyeluruh dan terinci atas aksi biomiliternya, serta berhenti menentang pembentukan mekanisme verifikasi multilateral.