Prakarsa Keamanan Global Ini Adalah Kebutuhan Asia dan Seluruh Dunia

2022-04-22 14:34:29  


“Keamanan adalah prasyarat pembangunan, dan umat manusia adalah komunitas keamanan yang tak terpisahkan”. Pemimpin Tiongkok Xi Jinping mengajukan “Prakarsa Keamanan Global” dalam pidatonya yang disampaikan secara virtual di depan upacara pembukaan konferensi tahunan Forum Asia Bo’ao tahun 2022 pada hari Kamis kemarin (21/4). Hal tersebut merupakan sebuah produk publik internasional lagi yang disediakan oleh Tiongkok, yang telah menyumbangkan kecerdasan Tiongkok kepada umat manusia untuk menghadapi perubahan dunia, perubahan zaman dan perubahan sejarah yang belum pernah ada sebelumnya, demi memenuhi kebutuhan Asia dan seluruh dunia.

Prakarsa tersebut menekankan untuk “mempertahankan pandangan keamanan yang bersama, komprehensif, bekerja sama dan berkelanjutan”, “mempertahankan untuk menghormati kedaulatan, keutuhan wilayah dan tidak mengintervensi urusan dalam negeri berbagai negara”, “mempertahankan ketaatan terhadap tujuan dan prinsip Piagam PBB”, “mempertahankan untuk mementingkan keprihatinan keamanan rasional berbagai negara”, “mempertahankan penyelesaian perselisihan dan konflik antar negara secara damai melalui pendekatan dialog dan konsultasi”, “mempertahankan pengintegrasian pemeliharaan keamanan tradisional dan non tradisional”, dengan terang-terangan menentang unilateralisme, politik kelompok dan konfrontasi kelompok, menentang penyalahgunaan pengenaan sanksi sepihak dan “yurisdiksi lengan panjang”, serta menentang  pembangunan keamanan negaranya sendiri di atas ketidakamanan negara lain. Semua anjuran tersebut tidak hanya mengandung pikiran makro tingkat tinggi, tapi juga mengandung perspektif mikro untuk memecahkan masalah yang sebenarnya, tidak hanya untuk menyelesaikan masalah keamanan yang dihadapi umat manusia tapi juga fokus untuk mengupayakan perdamaian dunia yang berjangka panjang, ini adalah praktik nyata konsep komunitas senasib sepenanggungan umat manusia di bidang keamanan.

Perluasan NATO ke arah timur mengakibatkan krisis Ukraina meletus, AS menghasut konfrontasi kelompok di seluruh dunia. Saat perdamaian menjadi semakin rentan dan berharga, prakarsa tersebut telah menunjukkan multilateralisme yang sejati, dan berupaya mendorong dunia senasib sepenanggungan, memberikan jaminan rehabilitasi pasca pandemi kepada dunia.

“Bersama mendaki gunung dan melintasi ngarai”, negara-negara Asia telah melewati jalan pembangunan bersama di tengah kerja sama bersolidaritas. Sebagai motor penggerak penting pertumbuhan ekonomi global, perkembangan Asia pun akan terus menginjeksikan daya penggerak kepada ekonomi global yang lesu.