Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov hari Senin (25/04) mengatakan bahwa situasi Ukraina akan diakhiri penandatanganan perjanjian, namun isi perjanjian tersebut diputuskan oleh keadaan aksi militer.
Lavrov di dalam suatu acara TV yang disiarkan kemarin mengatakan, Rusia tidak akan melepaskan tuntutan yang diajukan pada tahap awal dimulainya aksi militer spesial, sementara itu Rusia telah mengambil tindakan yang paling ketat untuk mengurangi kerugian terhadap warga sipil. Rusia dengan aktif menerima proposal yang diajukan pihak Ukraina di depan perundingan Istanbul, Turki, namun kemudian Ukraina mengubah pendiriannya akibat pengaruh AS, dan mengajukan usulan yang bertentangan dengan sebelumnya, ini merupakan langkah mundur yang besar dalam perundingan Rusia-Ukraina.