Kemenlu: Tentang Keras Kegiatan Intervensi Urusan Intern Tiongkok

2022-04-26 13:08:40  

Jubir Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin dalam jumpa pers hari Senin kemarin(25/4) menyatakan, Tiongkok dengan tegas menentang kegiatan dilakukan AS dan Eropa yang mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok, memfitnah dan menodai Tiongkok, telah mengajukan persoalan serius kepada AS serta menyatakan pendirian serius Tiongkok.

Dikabarkan, belakangan ini AS dan Eropa menggelar dialog putaran ketiga terkait masalah Tiongkok, menyatakan apa yang disebut sebagai keprihatinan terhadap Tiongkok yang menyebarluaskan informasi palsu mengenai masalah Taiwan dan Xinjiang. Bagi hal ini, Wang Wenbin menyatakan, AS selalu berbicara bahwa memelihara kedudukan inti Piagam PBB, tapi biarpun anak-anak yang hanya berusia tiga tahun pun bisa melihat, kenyataan justruk berbalik. Saat PBB menolak pemberian mandat kepada AS untuk melancarkan perang terhadap Yugoslavia, Irak dan Lybia, AS dan NATO tidak memedulikan PBB, dengan sewenang-wenang mengintervensi negara berdaulat. AS berbicara bahwa menghormati HAM, tapi perang agresif terhadap Afghanistan dan Irak yang dilancarkan AS dengan mitranya mengakibatkan sebanyak 300 ribu rakyat sipil tewas, sebanyak 260 juta orang menjadi pengungsi, tapi tidak dihukum dengan kejahatan perang dan kejahatan anti manusia. AS masih mengumumkan akan mengenakan sanksi kepada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang siap melakukan investigasi terhadap kejahatan perang tentara AS. AS berbicara menentang ancaman ekonomi, tapi AS justru adalah penemu dan biang kerok diplomatik koersif, sasaran dipaksakannya tidak dibedakan negara besar atau kecil, jauh atau dekat, bahkan tidak dibedakan musuh atau teman. AS melakukan blokade dan mengambil sanksi terhadap Kuba sepanjang separuh abad. Hal-hal seperti AS menusukan Uni Eropa dan Jepang dari belakang pun tidak jarang. Kenyataan telah membuktikan, AS adalah penyebarluas kabar palsu yang terbesar, pelaku diplomatik koersif, dan perusak perdamaian dan stabilitas dunia.