AS Akan Bantu Taiwan Lawan “Invasi” Daratan? Kemenlu Tiongkok Tanggapi Keras Hal Tersebut

2022-04-28 10:27:12  

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam jumpa pers hari Rabu kemarin (27/4) mengatakan, jika AS mengingkari janjinya, maka hal itu tidak hanya akan menjerumuskan Taiwan ke dalam kondisi bahaya, tapi juga akan mendatangkan konsekuensi yang amat berat untuk ditanggungnya sendiri.

Menurut laporan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sidang dengar pendapat Kongres hari Selasa lalu (26/4) mengatakan bahwa pemerintah AS bertekad akan menjamin Taiwan memiliki segala cara untuk melawan segala potensi perilaku agresif Daratan Tiongkok, dan AS akan secara fokus mendukung Taiwan meningkatkan kemampuan pencegahan asimetrisnya. Menanggapi perkataan tersebut, Wang Wenbin menyatakan bahwa Tiongkok sangat kecewa dan menentang tegas sikap Blinken tersebut.

Wang Wenbin menunjukkan, sejak hubungan diplomatik Tiongkok-AS dijalin pada tahun 1979, setiap pemerintah AS termasuk pemerintah AS yang berkuasa saat ini dengan tegas berkomitmen menjalankan kebijakan satu Tiongkok.

Ia menambahkan, “Dalam Komunike Penjalinan Hubungan Diplomatik Tiongkok-AS dan Komunike Bersama ’17 Agustus’ ditunjukkan bahwa ‘Amerika Serikat mengakui pemerintah Republik Rakyat Tiongkok sebagai satu-satunya pemerintah sah Tiongkok dan mengakui pendirian Tiongkok, yakni di dunia ini hanya ada satu Tiongkok, sedangkan Taiwan adalah bagian dari Tiongkok.’ Dalam Komunike Shanghai ditunjukkan, AS memahami bahwa semua orang Tiongkok yang berada di kedua sisi Selat Taiwan berpendapat sama, yakni di dunia ini hanya ada satu Tiongkok, dan Taiwan adalah bagian dari wilayah Tiongkok. Pemerintah AS tidak mengajukan eksepsi terhadap pendirian tersebut. Mengingat Taiwan adalah bagian dari wilayah Tiongkok, maka adalah sangat absurd jika menyebut Daratan Tiongkok ‘menginvasi’ Taiwan.”

Wang Wenbin menunjukkan bahwa pemimpin AS berkali-kali menyatakan tidak mendukung “Taiwan Merdeka”, namun pada waktu yang bersamaan terus menjual senjata kepada Taiwan dan melakukan kontak formal dengan Taiwan, sehingga telah menyampaikan sinyal salah kepada kekuatan separatis Taiwan.

“Kami dengan serius memperingatkan AS, tren historis penyatuan kembali antara kedua tepi Selat tak akan dapat dihalangi, prinsip satu Tiongkok adalah pilar untuk memelihara perdamaian dan kestabilan Selat Taiwan. AS jangan sekali-kali meremehkan tekad, kebulatan hati dan kemampuan luar biasa 1,4 miliar jiwa rakyat Tiongkok untuk membela kedaulatan dan keutuhan wilayah Tiongkok. Pengkhianatan terhadap komitmennya hanya akan membahayakan Taiwan dan akan mendatangkan konsekuensi yang berat bagi AS sendiri”, tutur Wang Wenbin.