Generasi Muda Tiongkok yang Berkecimpung di Bidang Arkeologi

2022-04-28 14:48:18  

Banyak orang berkesan bahwa arkeolog kebanyakan adalah sarjana senior. Namun, di Tiongkok terdapat sejumlah besar pemuda yang berkecimpung di barisan depan pekerjaan arkeologi. Pekerjaan arkeologi bagaikan sumber kebahagiaan para pemuda generasi 1990-an tersebut. “Setiap kali menyaksikan peninggalan budaya, akan muncul perasaan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata”, kata mereka. 

Reruntuhan Sanxingdui di Provinsi Sichuan sudah bersejarah 5.000 hingga 3.000 tahun sampai sekarang, dijuluki sebagai penemuan arkeologi paling besar selama ratusan tahun ini. Pada tahun 2021, pihak terkait melakukan penggalian besar-besaran terhadap reruntuhan Sanxingdui, dan telah menemukan 500 lebih peninggalan budaya penting, termasuk topeng emas, patung perunggu, piala perunggu, dan lain sebagainya yang telah menggemparkan dunia.


Di lapangan pekerjaan arkeologi, yang bekerja di sana kebanyakan adalah para arkeolog kelahiran tahun 90-an. 

Xu Danyang adalah seorang arkeolog yang lahir tahun 1995. Pekerjaannya setiap hari ialah berulang kali menggali dan menyapu tanah di lokasi, memberikan tanda dengan tusuk gigi, lalu mengukur, menyuting, menscan dan mencatat serpihan tembikar. 


Liu Pan lahir pada tahun 1999, dia bertugas mencatat penemuan Reruntuhan Sanxingdui di lapangan. Liu Pan mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai pekerjaan arkeologi, dan suka berkontak dengan peninggalan budaya yang ‘tak bersuara ’ tapi ‘menarik’. 


Yang Zhen adalah pemuda yang bekerja di Gua nomor 3, dia menyaksikan proses penemuan ratusan alat perunggu. Meskipun waktu istirahatnya sedikit, namun dia tetap menandang tugasnya sebagai usaha yang membutuhkan perjuangan seumur hidup. 

Presiden Perhimpunan Arkeologi Tiongkok Wang Wen sangat terharu pada semangat para pemuda Tiongkok di bidang arkeologi. Dia mengatakan bahwa ilmu arkeologi selamanya penuh dengan harapan, ”sebuah penemuan seorang arkeolog muda, mungkin dapat mengubah sejarah.”