Kemenlu Tiongkok Tanggapi Situasi Rusia-Ukraina

2022-05-10 09:52:34  


Baru-baru ini banyak jurnalis independen dari mancanegara mengkritik media Barat menyebarluaskan kabar palsu saat melaporkan konflik Rusia-Ukraina. Menanggapi hal itu, jubir Kemenlu Tiongkok Zhao Lijian dalam jumpa pers hari Senin kemarin (9/5) menyatakan, laporan palsu semakin banyak, jadi orang tertipu semakin banyak, harapan penyelesaian konflik secara damai semakin kecil pula.

Dikabarkan, dalam sidang PBB tentang situasi Rusia-Ukraina pada tanggal 6 Mei lalu, jurnalis independen dari Italia, Belanda, Bulgaria dan Irak mengecam media Barat menyebarluaskan kabar palsu saat melaporkan konflik Rusia-Ukraina.

Zhao Lijian mengatakan, Tiongkok pun mengirim wakil untuk menyertai konferensi tersebut. Beberapa jurnalis independen dalam konferensi menyatakan, sebab sejati meningkatnya situasi Rusia-Ukraina adalah AS menjadikan Ukraina sebagai buah catur geopolitik, terus mengirim senjata ke medan perang. Akan tetapi, propaganda dari media Barat jauh berbeda dengan keadaan riil. Ini mengakibatkan publik Barat hampir tidak dapat mempunyai pendirian yang objektif dan seimbang terhadap konflik.

Zhao Lijian menunjukkan, sejumlah jurnalis peserta konferensi telah dipecat oleh kantornya bahkan dilarang untuk memasuki wilayah negaranya karena melaporkan keadaan riil masalah Ukraina.

“Di tengah emosi dan kebijakan ekstrem AS dan sejumlah mitranya tersebut, bagaimana publik bisa mengenal keadaan sejati? Di mana adanya kebebasan berita? Media seharusnya melaporkan kenyataan sejati, laporan palsu semakin banyak, jadi orang tertipu semakin banyak, harapan penyelesaian konflik secara damai semakin kecil,” demikian ujar Zhao Lijian.

Zhao Lijian menekankan, Tiongkok selalu berdiri di sisi perdamaian, mendukung Rusia dan Ukraina mengatasi kesulitan agar meneruskan perundingan, juga menyambut segala upaya dari komunitas internasional yang menguntungkan perundingan perdamaian.