Data yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) RI hari Senin kemarin (9/5) menunjukkan, didorong oleh faktor-faktor seperti kenaikan harga komoditas global, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama tahun ini naik 5,01% secara tahunan, lebih tinggi dari prediksi pasar dan juga merupakan pertumbuhan selama 4 kuartal berturut-turut.
Data tersebut menunjukkan, dibandingkan dengan masa yang sama tahun lalu, konsumsi yang menduduki lebih dari separuh dari PDB Indonesia meningkat 4,34% pada kuartal pertama, lebih tinggi 3,55% dari angka kuartal sebelumnya; investasi aset tetap meningkat 4,09%, dan ekspor meninigkat 16,22%.
Indonesia adalah negara produsen dan pengekspor utama komoditi batu bara, minyak sawit dan nikel. Kepala BPS Indonesia Margo Yuwono di depan jumpa pers kemarin mengatakan, unsur geopolitik sempat mendorong melonjaknya harga komoditi global, sehingga mendorong ekspor Indonesia pada kuartal pertama tumbuh signifikan.
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, konsumsi, investasi dan ekspor telah mendorong ekonomi Indonesia pada kuartal pertama kembali mendekati level sebelum pandemi, namun ekonomi Indonesia pada beberapa kuartal mendatang berpotensi terpengaruh oleh beberapa unsur negatif seperti konflik regional, kenaikan inflasi global serta kebijakan kontraksi fiskal sejumlah negara di dunia.
Bank Sentral RI memperkirakan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bakal terpelihara pada 4,5% hingga 5,3%.