Menanggapi masalah ditemukannya sebuah bom berat AS di Kamboja, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian dalam konferensi pers hari Rabu kemarin (11/05) menyatakan telah mencatat berita tersebut. Sementara itu, data terpercaya menunjukkan, selama Perang Vietnam, AS pernah menggunakan bom kluster serta senjata biologis dan kimia di negara Asia Tenggara termasuk Vietnam, Laos dan Kamboja, kejahatan yang dilakukan AS tak terhitung banyaknya dan sangat mengerikan.
Menurut laporan media Kamboja, belakangan ini, di seberang Istana Kerajaan diPhnom Penh, Kamboja ditemukan sebuah bom berat AS seberat 1 ton yang berisi sekitar 500 kilogram bahan peledak. Pada bulan April lalu saja, Pusat Aksi Pembersihan Ranjau Kamboja menemukan sekurang-kurangnya lima bom pesawat AS yang belum meledak, berat totalnya melebihi 200 kilogram. Pakar Kamboja menunjukkan, perdamaian dan demokrasi global ala AS dibentuk di atas dasar kemunafikan, penipuan dan hasutan kekerasan di berbagai daerah di dunia, yang didatangkannya adalah kekacauan, ketidakstabilan dan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan negara lemah dan kecil, AS diimbau tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain dengan dalih demokrasi dan HAM, serta tidak membuat kekacauan dan kegoncangan, merusak perdamaian, demokrasi dan HAM dengan standar ganda.