Keamanan Eropa Seharusnya Berada di Tangan Mereka Sendiri

2022-05-12 13:04:03  

Pada tanggal 9 dan 10 Mei lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping secara terpisah mengadakan pertemuan virtual dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan melakukan hubungan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Pada kesempatan itu, disinggung pula masalah terkait dukungan Tiongkok terhadap negara Eropa untuk menjaga keamanannya sendiri.

Kini, bentrokan Ukraina-Rusia yang masih berlangsung medatangkan efek tumpahan yang lebih serius kepada Eropa. Eropa terus mengenakan sanksi kepada Rusia dengan hasutan AS dan telah mengalami kerugian serius. Eropa telah menjadi salah satu korban utama dalam bentrokan kali ini, dan tantangan keamanan yang dihadapinya semakin menonjol. Di antaranya, masalah keamanan energi adalah yang terparah. Eropa terpaksa membayar biaya yang lebih tinggi untuk menutupi kekurangan   energi, hal ini akan lebih lanjut mendorong kenaikan harga barang, mwenambah biaya perusahaan dan melemahkan daya saing industri Eropa dalam jangka panjang. Sementara itu, karena AS terus menuang minyak ke dalam api, keamanan di wilayah Eropa pun menghadapi ancaman yang lebih besar, kemungkinan munculnya kembali ‘tirai besi’ pun semakin besar

Pada kenyataan, mengikat Eropa dan memutuskan proses kemandirian strartegis Eropa adalah tujuan utama AS terus mempersengit konflik Rusia dan Ukraina, AS sedang mencoba menjadikan konflik Rusia dan Ukraina sebagai tali untuk mengikat Eropa pada kereta tempur dirinya.

Untuk mewujudkan keamanan, perdamaian dan kemakmuran, Eropa membutuhkan lebih banyak kecerdasan dan keberanian.

Dilihat dari sisi sejarah, konfrontasi kelompok adalah ancaman utama keamanan internasional. Bentrokan Rusia-Ukraina justru menjadi produk Perang Dingin, NATO yang terus melakukan ekspansi ke timur tanpa mempedulikan masalah keamanan Rusia dan ini telah mendatangkan akibat yang fatal. Kini didorong oleh AS, suara untuk menciptakan ‘NATO edisi Indo-Pasifik’ dan ‘globalisasi NATO’ sedang kian digembar-gemborkan.

Mayoritas negara Eropa adalah anggota NATO, pertama-tama hendaknya bertolak dari kepentingannya sendiri, mempertimbangkan keamanan abadi Eropa, mencari solusi untuk hidup berdampingan setara dengan Rusia, mewujudkan perdamaian kekal di Benua Eropa, mendorong pembentukan kerangka keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan, dan tidak terperosok dalam perangkap AS untuk menjadi alat dalam memelihara hegemoninya.