Tanggal 18 Mei adalah Hari Museum Internasional. Museum adalah istana penting untuk melindungi dan mewariskan peradaban manusia. Peninggalan budaya tak hanya mewariskan budaya indah suatu bangsa, tapi juga memainkan peranan yang istimewa dalam mendorong pertukaran dan saling belajar peradaban dunia. Presiden Xi Jinping menilai tinggi arkeologi dan perlindungan peninggalan budaya, serta menekankan bahwa pekerjaan peninggalan budaya di era baru hendaknya menunjukkan pesona peradaban Tionghoa dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan penyebaran internasional peradaban Tionghoa melalui berbagai jalur. Beberapa tahun ini, di berbagai okasi internasional, Xi Jinping memaparkan cerita Tiongkok kepada dunia melalui peninggalan-peninggalan budaya yang indah, dalam peradaban yang berbeda-beda, ia menyarankan perlunya mendorong sikap saling menghormati dan hidup berdampingan secara harmonis, menjadikan pertukaran peradaban sebagai jembatan untuk meningkatkan persahabatan rakyat berbagai negara, sebagai pendorong kemajuan masyarakat internasional, dan pengikat yang menjaga perdamaian dunia.
Terakota yang terkenal di seluruh dunia telah memainkan peranan penting dalam pertukaran antara peradaban Tiongkok dan luar negeri. Pada tanggal 27 Maret 2014, Xi Jinping dalam pidatonya di Markas Besar UNESCO PBB pernah mempromosikan harta budaya Tionghoa ini kepada dunia.
Selain itu, Xi juga memaparkan cerita tentang tembikar Dinasti Tang Tiongok yang bergaya eksotis di Museum Kuil Famen, Baoji, Provinsi Shaanxi.
Selama ribuan tahun, sejumlah besar peninggalan budaya yang indah tersebar di Jalur Sutra Maritim dan Jalan Sutra Darat, seperti mutiara yang dirangkai melalui pertukaran budaya dan perdagangan. Pada tanggal 14 Mei 2017, Presiden Xi dalam pidato utamanya di depan Upacara Pembukaan Forum Puncak Kerja Sama Internasional ‘Sabuk dan Jalan’ di Beijing, ia menyebutkan dua bukti benda sejarah, yaitu ‘Ulat Sutra Perunggu Emas’ dan bangkai kapal ‘Batu Hitam’ yang tenggelam selama ribuan tahun.