Konflik Rusia-Ukraina dan Dampaknya terhadap Pasar Pangan Dunia

2022-05-26 10:48:50  

Konflik Rusia-Ukraina selama ini terus menjadi fokus perhatian dunia. Sebagai dua negara pengekspor bahan pangan dan energi utama di di dunia, konflik geopolitik tersebut tentunya akan mengakibatkan dampak yang sangat serius bagi pasar bahan pangan dunia.

Antara tahun 2021-2022, harga bahan pangan dunia mengalami kenaikan putaran baru. Hingga tanggal 10 April lalu, harga gandum, jagung dan kedelai di bursa komoditas berjangka Chicago masing-masing naik 24,5 persen, 13,8 persen dan 6 persen dibandingkan harga sebelum konflik Rusia-Ukraina. Pada hal, sebelum konflik Rusia-Konflik, gara-gara cuaca buruk yang berdampak serius pada AS dan Brasil sebagai dua produsen pangan utama, ditambah kebutuhan dunia yang kuat terhadap pangan dan masalah rantai patokan yang tidak memadai, harga bahan pangan di dunia telah melambung sampai level tertinggi selama 11 tahun lalu.

Dilihat dari segi jangka panjang, situasi wabah COVID-19 dan konflik geopolitik tetap tidak optimis. Beberapa negara pengekspor hasil pertanian melakukan pembatasan ekspor produk, di samping itu, unsur pertanian krusia seperti pupuk kimia pun terjadi kelangkaan pemasokan. Oleh karena itu, harga bahan pangan dunia diperkirakan akan terus naik untuk sementara waktu ke depan.

Tiongkok adalah negara pengimpor produk pertanian yang terbesar di dunia, dampak didatangkan konflik Rusia-Ukraina kepada bahan pangan Tiongkok terutama termanifestasi di bidang harga, tapi tidak akan mengakibatkan kekurangan besar bagi pasokan global. Dilihat dari segi jangka pendek, konflik akan mengkibatkan harga meningkat; dilihat dari jangka panjang, konflik akan berdampak terhadap produksi pertanian serta penawaran dan permintaan pasar pada triwulan berikutnya.