Wang Yi Adakan Kontak Telepon dengan Menlu Indonesia

2022-05-26 10:21:14  

Atas undangan, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengadakan kontak telepon dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada hari Rabu kemarin (25/5). Kedua pihak bertukar pendapat mengenai KTT Bali G20, dan sepakat untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi, mendorong konferensi tersebut mencapai kesuksesan.

Wang Yi menyatakan bahwa Tiongkok dengan teguh mendukung Indonesia menyelenggarakan KTT Bali. Sejak tahun ini, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mengadakan kontak telepon dengan Presiden Indonesia Joko Widodo sebanyak dua kali, dan telah mencapai kesepahaman penting. Pengelolaan global memasuki “momen Asia”, Indonesia, Thailand dan Kamboja masing-masing akan mengadakan pertemuan multilateral penting, Tiongkok juga sedang mempersiapkan KTT BRICS. Tiongkok sepenuhnya mendukung dan dengan aktif menyerukan pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh ketiga pihak belum lama ini, mengeluarkan suara bulat Asia untuk memperkuat persatuan dan menghadapi tantangan bersama. Menghadapi situasi internasional yang bergejolak, negara-negara Asia harus memainkan peranan aktifnya demi perdamaian dan stabilitas kawasan dan dunia.

Wang Yi mengatakan, Presiden Joko Widodo berkali-kali menekankan bahwa sejak awal, G20 adalah forum ekonomi dan bukan forum politik, Tiongkok menyetujui pendapat ini. Dewan Keamanan PBB barulah platform yang tepat untuk mendiskusikan masalah keamanan politik, G20 harus berfokus pada posisinya yang mengutamakan koordinasi kebijakan makro ekonomi dan melaksanakan misinya. Tiongkok dengan teguh mendukung Indonesia memainkan perannya sebagai negara ketua, menghilangkan gangguan dari luar untuk mencapai agenda dan tujuan yang telah ditetapkan, serta memimpin G20 ke arah yang benar, hal ini juga sesuai dengan harapan bersama sebagian besar anggota G20 dan masyarakat internasional.

Kedua pihak juga bertukar pendapat mengenai masalah Ukraina, dan sepakat mengimbau masyarakat internasional untuk berusaha bersama mewujudkan gencatan senjata, memulihkan perundingan perdamaian, dan membangun kembali perdamaian.