Kemenlu Tiongkok Kritik Pidato Menlu AS sebagai Penyebaran Kabar Palsu

2022-05-28 10:41:00  

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam jumpa pers hari Jumat kemarin (27/5) mengkritik pidato Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terkait Tiongkok. Wang Wenbin menunjukkan, Blinken dalam pidatonya yang panjang lebar menyebarkan kabar palsu, meramaikan topik ancaman Tiongkok, dan telah mengintervensi urusan intern Tiongkok untuk memfitnah kebijakan dalam dan luar negeri Tiongkok, maksudnya ialah mengekang dan menindas perkembangan Tiongkok serta memelihara hegemoni AS. Untuk itu Tiongkok menyatakan sangat kecewa dan penentangan tegas.

Wang Wenbin mengatakan, AS yang terus meramaikan ancaman Tiongkok tidak akan bermanfaat untuk mengatasi masalahnya, malah akan membawa dunia ke jurang yang sangat bahaya.

Wang Wenbin menunjukkan, perdamaian, pembangunan, kesetaraan, keadilan, demokrasi dan kebebasan adalah nilai bersama seluruh umat manusia. Demokrasi dan hak asasi manusia sama-sama bersifat historis, konkret dan realistis. Semuanya harus bertolak dari kebutuhan riil dan rakyat di negeri masing-masing, perlunya menjajaki jalan pembangunan yang sesuai dengan keadaan dirinya. Di dunia ini tidak ada suatu konsep atau pola yang baku untuk semua kondisi. Negara mana pun tidak berhak memonopoli definisi tentang hak asasi manusia, tidak berhak menyombongkan dirinya seperti guru, dan tidak berhak mengintervensi urusan intern negara lain dengan kedok hak asasi manusia. AS sudah lama terlilit hutang demokrasi dan HAM. Sebagai negara yang memiliki banyak rekam jejak pelanggaran HAM, AS sama sekali tidak berhak berpura-pura seperti pembela HAM, dan juga tidak berhak main tuding terhadap negara lain.

Ada pun masalah Taiwan, Xinjiang, Hong Kong dan Tibet, Wang Wenbin menegaskan kembali pendirian pemerintah Tiongkok. Ia mendesak AS menaati patokan pokok hubungan internasional, menghentikan intervensinya terhadap urusan intern Tiongkok, menghentikan penyebarluasan hoaks dan kabar palsu. Ia secara khidmat memperingatkan AS jangan sekali-kali meremehkan kebulatan hati serta kemampuan rakyat Tiongkok untuk membela kedaulatan dan keutuhan wilayahnya.

Wang Wenbin mengatakan, apa yang disebut AS sebagai “persaingan” hanyalah sebuah kedok untuk menyalahgunakan konsep keamanan nasional, apa yang dilakukannya hanyalah sanksi sepihak, pemutusan hubungan antara satu sama lain serta yurisdiksi lengan panjang, yang secara serius merugikan hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok. Ulah salah AS tersebut telah merampas hak perkembangan negara lain, hal ini mutlak bukanlah apa yang disebut “persaingan bertanggung jawab”, melainkan penindasan dan pembendungan tanpa batasnya. Hubungan Tiongkok-AS baru akan keluar dari kemacetan saat ini hanya apabila AS benar-benar melepaskan mentalitas zero sum game dan obsesinya yang hendak membendung perkembangan Tiongkok, serta menghentikan wacana maupun tingkah lakunya yang merugikan hubungan Tiongkok-AS.