Tiongkok Tentang Tegas Pernyataan Bersama AS dan Selandia Baru yang Mengintervensi Urusan Dalam Negeri Tiongkok

2022-06-02 11:06:48  

Menanggapi pernyataan bersama seputar Tiongkok yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Selandia Baru, di depan jumpa pers hari Rabu kemarin (1/6), juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian menyatakan, pernyataan terkait dengan sengaja mencoreng kerja sama normal Tiongkok dengan negara-negara Kepulauan Pasifik, dengan sengaja menggembar-gemborkan masalah Laut Tiongkok Selatan (LTS), serta berbicara sembarangan mengenai urusan dalam negeri Tiongkok seperti Taiwan, Xinjiang dan Hongkong. Hal tersebut secara kasar mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok, Tiongkok dengan tegas menentang hal tersebut.

Dikabarkan bahwa Presiden AS Joe Biden baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan seusai pertemuan tersebut, pihak AS dan Selandia Baru menyatakan kekhawatiran atas persaingan strategis di kawasan Pasifik yang semakin sengit, dan menyatakan perhatiannya terhadap perjanjian kerja sama keamanan Tiongkok dengan Kepulauan Solomon. Pernyataan tersebut juga menyinggung masalah LTS, Taiwan, Xinjiang dan Hongkong.

Zhao Lijian sempat menegaskan kembali pendirian Tiongkok pada masalah kerja sama keamanan Tiongkok dan Kepulauan Solomon.

“Kerja sama keamanan Tiongkok dan Kepuluan Solomon bermanfaat bagi pendorongan perdamaian, kestabilan dan pembangunan Kepulauan Solomon serta kawasan Pasifik Selatan, serta tidak bertentangan dengan tata tertib regional. Kerja sama keamanan Tiongkok dan Solomon tidak ditujukan terhadap pihak ketiga, dan juga tidak berniat untuk mendirikan pangkalan militer. Hal terkait dalam pernyataan bersama AS dan Selandia Baru berniat jahat mencoreng Tiongkok dengan membuat informasi palsu. Pangkalan militer AS sudah tersebar di seluruh dunia, tapi mereka malah menyatakan khawatir terhadap kerja sama keamanan normal yang dilakukan oleh negara lain, tindakan tersebut sangat munafik dan justru mencerminkan pikiran hegemoni AS yang telah berakar mendalam. Tindakan AS yang mengumpulkan kelompok militer di kawasannya, memicu persaingan militer, dan mendatangkan risiko proliferasi nuklir di kawasan Asia Selatan barulah ancaman keamanan yang sebenarnya”.

Zhao Lijian telah memperkenalkan keadaan terkait kunjungan Menlu Tiongkok Wang Yi ke negara-negara Kepulauan Pasifik Selatan dan menyampaikan anjuran Tiongkok seputar pengembangan hubungan dengan negara-negara kepulauan, yaitu menjunjung kesetaraan, saling menghormati, bekerja sama dan menang bersama, serta terbuka dan inklusif, anjuran tersebut disambut baik dan diakui luas oleh negara-negara kepulauan Pasifik.

Zhao Lijian menegaskan kembali bahwa urusan Taiwan, Xinjiang dan Hongkong sepenuhnya adalah urusan dalam negeri Tiongkok, tidak boleh diintervensi oleh negara atau kekuatan eksternal mana pun. Kebebasan pelayaran di LTS di masa lalu dan saat ini tidak bermasalah, di masa depan pun juga tidak akan bermasalah. Tiongkok dengan tegas menjaga kedaulatan wilayah dan hak maritim negaranya, dengan tegas menjaga sistem internasional dengan PBB sebagai intinya, dan tata tertib internasional yang berdasarkan pada hukum internasional.

Zhao Lijian menekankan pula bahwa Tiongkok mendesak AS untuk membuang pikiran Perang Dingin dan prasangka ideologinya, berhenti mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok dan berhenti mencoreng Tiongkok. Tiongkok berharap Selandia Baru dapat mempertahankan kebijakan diplomatiknya yang mandiri, serta melakukan hal yang bermanfaat untuk meningkatkan rasa saling percaya dalam keamanan negara di kawasan, dan bermanfaat untuk memelihara perdamaian dan kestabilan regional.