Kemenlu Bantah Apa Yang Disebut AS Sebagai Tata Tertib ‘Kurang Sempurna Tapi Bebas’

2022-06-03 10:21:30  

 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa AS mengusahakan “tata tertib yang kurang sempurna tapi bebas”. Mengenai hal ini, jubir Kemenlu Tiongkok Zhao Lijian dalam jumpa pers hari Kamis kemarin (2/6) menyindirnya sebagai peraturan pribadinya yang disusun oleh AS dan sejumlah kecil negara.

Menlu AS Blinken baru-baru ini mengatakan, Tiongkok dengan serius menantangi ‘tata tertib internasional yang berdasarkan peraturan’ dalam jangka panjang, perbedaan jelas antara AS dan Tiongkok adalah, tata tertib yang diusahakan oleh AS walau kurang sempurna namun bebas, sedangkan tata tertib yang dibangun oleh Tiongkok adalah tidak bebas. Bagi hal ini, Zhao Lijian menunjukkan, Tiongkok telah memaparkan pendirian mengenai apa yang disebut oleh AS sebagai ‘tata tertib internasional yang berdasarkan peraturan’ pada awal pekan ini.

 ‘Blinken mengatakan bahwa AS mengusahakan pembentukan tata tertib yang ‘walau kurang sempurna namun bebas’. Apa itu tata tertib ‘kurang sempurna tapi bebas’? Apa itu berarti AS dapat bertindak dengan semaunya, negara lain harus mengikutinya? Atau berarti AS dapat dengan semaunya melancarkan tempuran militer kepada negara berkedaulatan, negara lain harus tahan diri? Atau berarti AS dengan semaunya mengenakan sanksi secara ilegal kepada negara berkedaulatan, tapi negara lain hanya dapat menerimanya? Atau berarti AS dapat menyerangi, menodai dan memukul kedaulatan, keamanan dan hak perkembangan yang sah negara lain, tapi mereka hanya boleh menunggu mati, tak boleh memberikan balasan? Itu bukan kebebasan, bukan tata tertib, melainkan bullying, hegemonis, hanya adalah peraturan dibuat oleh AS dan sejumlah kecil negara,’ tutur Zhao Lijian.

Zhao Lijian menyatakan, rakyat berbagai negara di dunia seorang pun tidak ada yang menginginkan ‘tata tertib yang kurang sempurna tapi bebas’ yang dibuat AS. Mereka ingin mendapat hak yang setara, dinikmati dan dipunyai bersama, aman dan berkembang bersama.

Zhao Lijian menunjukkan, terus terang, Tiongkok memang tidak sama dengan AS. ‘Tiongkok selalu berupaya memelihara tata tertib internasional yang berdasarkan Piagam PBB dan hukum internasional, selalu adalah pembangun perdamaian dunia, kontributor perkembangan global, penjaga tata tertib internasional. Yang dipelihara oleh Tiongkok adalah multilateralisme riil, adalah peraturan dan tata tertib internasional yang mendapat dukungan meluas dan dipatuhi dan diakui oleh mayoritas negara,’tutur Zhao dalam jumpa pers kemarin.