Jubir Kemenlu Tiongkok Zhao Lijian hari Kamis kemarin (2/6) menyatakan, Tiongkok menentang negara-negara terkait yang mendesak IAEA meluluskan resolusi untuk menekan Iran.
Dikabarkan, sebuah rancangan resolusi menunjukkan, AS, Perancis, Inggris dan Jerman sedang mendesak IAEA mengecam Iran yang gagal memberikan penjelasan terkait ditemukannya bekas uranium di tempat yang belum dilaporkan. Dikabarkan, tindakan tersebut mungkin akan menimbulkan kemarahan Iran sehingga mendampak prospek persetujuan nuklir Iran.
Bagi hal ini, Zhao Lijian menyatakan, kenyataan berkali-kali membuktikan, tekanan tidak dapat menguntungkan penyelesaian masalah, hanya akan mempertajam kontradiksi sehingga situasi menjadi lebih serius. Saat ini, perundingan penerapan kembali perjanjian nuklir Iran sedang berada di momen krusial. Tindakan konfrontasi dari IAEA hanya akan merusak kerja sama Iran-IAEA dan merusak proses perundingan nuklir Iran.
Zhao Lijian menekankan, Tiongkok berpendapat tugas mendesak dewasa ini adalah mendorong penyelesaian perundingan nuklir Iran dengan lancar, agar perjanjian nuklir Iran dapat kembali ke rel yang tepat. Jika pelaksanaan perjanjian nuklir Iran dapat dipulihkan, maka semua masalah terkait pengawasan IAEA terhadap kegiatan nuklir Iran pun akan diselesaikan dengan lancar. AS harus segera mengambil keputusan politik, aktif menanggapi tuntutan Iran yang rasional, agar selekasnya mencapai kesepakatan mengenai masalah yang belum diselesaikan. Pihak-pihak terkait harus menciptakan kondisi dan suasana baik bagi hal ini.