Kemenlu Tiongkok: Tipu Muslihat Penghasutan AS Mutlak Tidak Akan Terwujud

2022-06-03 10:24:03  

Di depan jumpa pers Kementerian Luar Negeri Tiongkok hari Kamis kemarin (2/6), juru bicara Zhao Lijian sekali lagi membantah pidato yang disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken seputar kebijakan terhadap Tiongkok, dan sempat menunjukkan bahwa perkataan terkait berniat jahat untuk menghasut hubungan antara Partai Komunis Tiongkok dengan rakyat Tiongkok, Tiongkok dengan tegas menentang hal tersebut. Rakyat Tiongkok sangat jelas atas tipu muslihat jahat AS yang mencoba menindaskan pembangunan Tiongkok dan menghambat kebangkitan mulia bangsa Tionghoa. Intriknya itu tidak akan pernah berhasil.

Dikabarkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Blinken dalam pidatonya baru-baru ini menyebut bahwa AS mempunyai perselisihan mendalam dengan Partai Komunis Tiongkok dan pemerintah Tiongkok, namun perselisihan tersebut hanya berada pada pemerintah dan sistem AS dan Tiongkok, bukan antara rakyat kedua negara.

“Jikalau politikus AS memiliki seminim pun pengetahuan terhadap Tiongkok, mereka harus sadar bahwa Partai Komunis Tiongkok dilahirkan demi kesejahteraan rakyat, dan berkembang demi kebahagiaan rakyat, kedudukan kepemimpinan PKT adalah pilihan historis dan rakyat, dan juga diperkokoh dalam UUD Tiongkok. Di bawah pimpinan Partai Komunis Tiongkok, rakyat Tiongkok telah mendirikan Republik Rakyat Tiongkok melalui perjuangan susah payah dan upayanya yang rajin. Di bawah pimpinan partai, Tiongkok telah menciptakan dua keajaiban yaitu perkembangan ekonomi yang pesat dan ketenteraman sosial dalam jangka panjang, tercatat lebih dari 800 juta orang dengan sukses melepaskan diri dari kemiskinan, 1,4 miliar jiwa rakyat sedang menuju modernisasi. Hanya dalam waktu puluhan tahun yang lalu, rakyat Tiongkok telah menyelesaikan perjalanan panjang yang ditempuh negara Barat yang maju dalam ratusan tahun. Kode kesuksesan pemerintahan Partai Komunis Tiongkok dalam jangka panjang ialah ‘berkuasa demi kepentingan rakyat, rakyat adalah tumpuan kekuasaan’”, tutur Zhao.

Zhao Lijian dengan mengutip hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga terkait AS mengatakan, hasil jajak pendapat yang dilakukan Universitas Harvard selama belasan tahun beruntun itu menunjukkan, tingkat kepuasan rakyat Tiongkok terhadap partai dan pemerintah tiap tahun berada pada 90% ke atas. Laporan yang dikeluarkan oleh Edelman Public Relations Worldwide, yang dianggap sebagai perusahaan PR terbesar di dunia itu menunjukkan, tingkat kepercayaan rakyat Tiongkok terhadap pemerintah mencapai 91% pada tahun 2021, mencapai rekor tertinggi dalam dasawarsa lalu untuk terus menduduki peringkat pertama di dunia.

Zhao Lijian menyatakan, pihak AS selalu mengatakan dirinya menghormati rakyat Tiongkok, kalau begitu, mereka hendaknya menghormati sejarah dan fakta, menghormati jalan pembangunan dan sistem politik yang dipilih rakyat Tiongkok, menghormati Partai Komunis Tiongkok yang mewakili kepentingan mendasar mayoritas rakyat Tiongkok.

“Dewasa ini yang dibutuhkan oleh dunia kita adalah kerja sama demi keselamatan umat manusia, serta upaya untuk pemulihan ekonomi dunia, sekaligus pemeliharaan perdamaian dan ketenteraman dunia, bukannya manipulasi topik palsu apa yang disebut ‘demokrasi melawan otoritas’, bukannya sengaja membesarkan perbedaan sistem politik antar negara, lebih-lebih tidak boleh memecahbelahkan dunia dengan perlawanan ideologi. Kami berharap pihak AS menaruh kepedulian dan kemampuan yang terbatasnya pada masalah domestik yang sudah semakin serius, dengan sungguh-sungguh memainkan peranan positif demi perdamaian dan pembangunan dunia,” ujar Zhao.