Kisah Adat Istiadat dari Kutipan Pidato Xi Jinping

2022-06-03 10:20:23  

Pemimpin tertinggi Tiongkok Xi Jinping sering kali mengutip kata-kata klasik atau puisi kuno yang terkenal ketika menyampaikan pidato atau menulis artikel, bahkan dalam percakapannya sehari-hari untuk secara hidup menguraikan pikirannya. Pada saat tibanya Hari Pehcun atau Hari Bacang, mari kita tinjau kembali beberapa kutipan pidato Xi Jinping untuk menikmati pesona budaya dan adat istiadat Tionghoa.

“Dalam kebudayaan Tionghoa yang tradisional, harimau atau macan adalah maharaja dari segala hewan hutan, dan merupakan lambang kekuatan dan keberanian. Pada tahun macan ini, mari kita bersemangat harimau yang gagah berani untuk terus mengukir babak baru usaha besar pembangunan sosialisme berkarakteristik Tiongok.”

Itulah kata-kata ucapan selamat Tahun Baru Imlek dari Xi Jinping kepada rakyat menjelang tibanya Festival Musim Semi 2022. Dalam ucapan selamatnya beliau menggunakan serangkaian kata-kata harimau untuk menggambarkan visi perjuangan rakyat Tiongkok di tahun yang baru.


Mengentaskan kemiskinan adalah harapan bersama bagi rakyat setiap negara, sekaligus target penting yang hendak diwujudkan oleh pemerintah dan partai politik berbagai negara. Sejak Kongres Nasional ke-18 PKT, semua penduduk miskin di pedesaan yang jumlahnya sebanyak 98,99 juta jiwa telah dinyatakan terlepas dari kemiskinan menurut standar yang berlaku saat ini. Dengan demikian Tiongkok pun telah 10 tahun lebih awal mewujudkan target pengentasan kemiskinan yang tercantum dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB. Pada 2021, ketika mengumumkan Tiongkok telah menyelesaikan tugas berat menghapuskan kemiskinan absolut, Xi Jinping sempat mengutip bait-bait syair kuno untuk mengisahkan dambaan bangsa Tionghoa yang berlangsung ribuan tahun lamanya.

“Dari syair Qu Yuan sampai puisi Dufu, hingga kutipan pidato Dr. Sun Yatsen, semuanya telah mencerminkan aspirasi rakyat Tiongkok untuk menempuh kehidupan sejahtera.”

Kini epos jalan sutra kuno telah berubah menjadi simfoni Sabuk dan Jalan pada era baru. Pada 2013, Xi Jinping mengajukan Inisiatif Sabuk dan Jalan, yang sempat membuka prospek baru bagi pembangunan dan keterbukaan Tiongkok, sekaligus telah menyediakan peluang baru bagi perkembangan mancanegara. Terkait bagaimana mendorong lebih lanjut usaha tersebut, Xi Jinping mengatakan: “Karya klasik kuno Tiongkok mengatakan, pencapaian tempat nan jauh harus dimulai dari langkah pertama. Peribahasa Arab mengatakan, piramid dibangun dengan batu demi batu. Eropa juga punya peribahasa yang mengatakan bahwa usaha jaya bukanlah hal mudah yang dapat diwujudkan dalam sehari. Pembangunan usaha Sabuk dan Jalan adalah usaha yang besar, yang membutuhkan praktik yang luar biasa. Mari kita melaksanakannya setapak demi setapak, sedikit demi sedikit untuk membuahkan hasil dalam rangka menyejahterakan dunia dan rakyat sedunia.”