Kemenlu Tiongkok: “Tragedi Perbatasan” Adalah Lembaran Buruk Dalam Kejahatan HAM AS

2022-06-07 10:45:28  

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian dalam jumpa pers rutin kemarin (6/6) menyatakan, “Tragedi Perbatasan” adalah lembaran buruk dalam kejahatan HAM Amerika Serikat. Pemerintah AS mengambil langkah dan tindakan yang ekstrimis dan tak manusiawi terhadap para imigran. Para imigran sering mengalami tindakan kekerasan, pemenjaraan berkelebihan waktu atau aniaya, hak asasi manusia kelompok lemah seperti kaum wanita dan anak-anak malah mengalami penginjakan yang tak kenal belas kasihan. 

Data Biro Pabean dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS menunjukkan bahwa pada bulan April tahun, badan legislatif AS menangkap total 230 ribu orang imigran ilegal di perbatasan antara AS dan Meksiko dan pelabuhan imigrasi, di antaranya kebanyakan ditangani secara kasar bahkan dianiayai, anak-anak dalam jumlah besar tanpa ditemani orang tuanya diisolasi begitu saja di pos patroli perbatasan, HAM mereka dilanggar secara serius. Sementara itu, masalah imigrasi merupakan salah satu topik KTT Benua Amerika yang segera akan digelar. 

Dalam menjawab pertanyaan, Zhao Lijian menunjukkan bahwa data menunjukkan pada tahun 2021, badan legislatif AS telah menangkap sekitar 1,7 juta orang di perbatasan AS-Meksiko, dengan mencatat rekor tertinggi dalam 20 tahun silam, di antaranya tercatat 145 ribu orang anak. Zhao Lijian menyatakan, masalah imigrasi yang sangat serius di AS, persis merupakan “balasan” terhadap tindakan hegemonisnya. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok itu menekankan, pihak AS harus dengan sungguh-sungguh memeriksa dan membetulkan kejahatannya dalam masalah imigrasi, menghentikan aktingnya yang munafik sebagai “Penjaga HAM”, dengan sungguh-sungguh mengambil tindakan untuk menjamin hak asasi manusia dan berbagai hak fundamental kaum imigran, menanggapi keprihatinan normal negara-negara Latin terkait masalah imigrasi, dan meluluskan solusi yang betul-betul praktis.