Hari Laut Sedunia: Berdasarkan ‘Keyakinan Warna Biru’ Bangun ‘Negara Maritim Kuat’

2022-06-08 11:30:11  


Tanggal 8 Juni 2022 adalah ‘Hari Laut Sedunia’ ke-14. Kegiatan tahun ini mengusung tema ‘melestarikan ekosistem laut, manusia dan alam hidup harmonis’. Presiden Tiongkok Xi Jinping menyatakan bahwa “ membangun negara maritim kuat merupakan keyakinan dirinya. Mengembangkan ekonomi maritim dan mendorong penelitian ilmiah laut adalah salah satu bidang penting untuk mempromosi strategi negara kuat Tiongkok, harus dilaksanakan secara baik.”



Laut adalah tempat lahirnya kehidupan, khazanah sumber daya, sekaligus jalur strategis lalu lintas, kebangkitan suatu negara berkaitan erat dengan usaha maritim. Ketika melakukan inspeksi di Hainan pada Aril 2022, Presiden Xi menekankan, “membangun negara maritim kuat adalah misi strategis penting untuk mewujudkan kebangkitan bangsa Tionghoa.”

Untuk mewujudkan impian Tiongkok yakni kebangkitan bangsa Tionghoa, harus terlebih dulu membangun negara maritim yang kuat.

Sejak Kongres Nasional Ke-18 Partai Komunis Tiongkok, Presiden Xi telah menekankan untuk menempuh jalan pembangunan negara yang mengandalkan sumber daya laut, mendorong pembangunan negara maritim kuat mencapai prestasi baru.



Laut berarti penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan umat manusia, laut telah mengandungkan kelahiran nyawa, menyambungkan dunia dan mendorong perkembangan.

Pada April 2019, Presiden Xi untuk pertama kali mengajukan konsep tentang pembangunan komunitas senasib maritim, memperkaya dan mengembangkan gagasan komunitas senasib umat manusia. Komunitas senasib maritim adalah konsep Tiongkok dalam pembenahan maritim global, adalah praktek konkret dari gagasan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia di bidang maritim.



Melalui pembangunan Sabuk dan Jalan, Tiongkok telah mempererat kerja sama dengan negara-negara peserta inisiatif tersebut, meletakkan dasar kokoh untuk pembentukan komunitas senasib maritim.

Indonesia  sebagai negara kepulauan memiliki sumber laut yang kaya. Sebagai negara mitra penting ‘Jalan Sutra Maritim’, Tiongkok dan Indonesia sama-sama adalah negara maritim besar di kawasan ini, sama-sama berupaya aktif mendorong kerja sama maritim yang mendalam dan berkelanjutan untuk menyejahterakan kedua negara dan rakyat kedua negara. Tanggal 20 April 2021, Presiden Xi mengadakan kontak telepon dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, kedua pemimpin mencapai kesepakatan penting untuk secara koordinatif mendorong kerja sama kedua negara di berbagai bidang, melakukan sinergi antara inisiatif ‘Sabuk dan Jalan’ dengan gagasan ‘Poros Maritim Global’, dan membina titik pertumbuhan baru kerja sama laut. Pada 5 Juni tahun 2021, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan Utusan Khusus Presiden Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan bersama-sama memimpin pertemuan pertama Mekanisme Kerja Sama Dialog tingkat senior Tiongkok-Indonesia, kedua pihak menandatangani bersama MoU Kerja Sama Maritim Baru Tiongkok-Indonesia, memperluas kerja sama saling menguntungkan di bidang maritim. Kedua pihak menyetujui dengan berpegang pada peluang pembangunan ‘lumbung ikan nasional ’ Indonesia, menghidupkan secara menyeluruh kerja sama industri perikanan kedua negara.



Presiden Xi menunjukkan, bumi warna biru yang kita inap ini, bukanlah berbagai pulau yang terpisah oleh laut, melainkan komunitas senasib yang tersambung oleh laut. Rakyat berbagai negara hidup senasib sepenanggungan. Berbagai negara hendaknya menikmati bersama sumber daya laut, bersama melestarikan ekosistem maritim, melepaskan diri dari pandangan maritim kolonialisme dan hegemonisme dunia Barat, mewujudkan hidup harmonis antara manusia dan laut, menjamin keamanan maritim global, dan mendorong perkembangan dan kemakmuran global.