Kemenlu TK: Pemerintah AS Adalah Penyebar Terbesar Informasi Palsu di Seluruh Dunia

2022-06-09 10:57:24  

Menanggapi isu bahwa Amerika Serikat menghentikan operasionalnya “Dewan Pemerintahan Disinformasi” (Disinformation Governance Board),  Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian dalam jumpa pers rutin kemarin (8/6) menunjukkan, adalah masuk akal apabila “Komite Informasi Palsu” tersebut diragukan oleh masyarakat, karena pemerintah AS dengan sendirinya adalah penyebar terbesar informasi palsu di seluruh dunia. 

Dilaporkan, sebelumnya Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mendirikan “Dewan Pemerintahan Disinformasi”. Karena dipertanyakan dengan keras, Dewan tersebut terpaksa diberhentikan operasionalnya hanya berselang 21 hari. Penanggungjawab pertama Dewan itu juga terpaksa meletakkan jabatannya.

“Dengan mengacaukan situasi, dapat dengan mudah mengantongi keuntungan geopolitik dan ekonomi. AS kala itu melancarkan perang terhadap Irak dengan hanya sebuah botol yang berisikan pupuk putih yang dijadikan bukti bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal, sehingga telah menewaskan 200 sampai 250 ribu orang rakyat jelata Irak. Dengan menggunakan konten video palsu hasil rekayasa “White Helmets” , AS lantas melancarkan “serangan udara yang paling presisi dalam sejarah” terhadap Suriah, 1.600 orang rakyat jelata yang tak berdosa tewas dalam hanya sekali pengeboman saja. Pada masa awal merebaknya pandemi Covid-19, pemerintah AS nekat menyebar-luaskan informasi palsu terkait asal usul virus Covid-19 tanpa mengindahkan betapa urgensi dan seriusnya pandemi. Informasi palsu pemerintah AS terkait pandemi bahkan dinilai oleh laman situs terkait AS sebagai “Hoax Tahun 2020”. Akibatnya, AS menjadi negara yang paling banyak jumlah kasus terkonfirmasi dan paling banyak kasus mati dari Covid-19 di seluruh dunia, lebih dari satu juta rakyat jelata AS meninggal dunia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok itu menyatakan, semakin banyaknya hoaks yang dibuat oleh pemerintah AS, kerugian dan defisit kredibitasnya semakin besar. Laporan Edelman Public Relations Worldwide menunjukkan, tingkat kepercayaan rakyat AS terhadap pemerintah AS tercatat hanya 39%, yang menghampiri titik terendah dalam sejarah. Pihak AS seharusnya menghentikan tingkah lakunya untuk membuat dan menyebarluaskan informasi palsu, jangan terus membanggakan dirinya sebagai “Kerajaan Hoaks”.